Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia berencana untuk mengeluarkan aturan mengenai batas usia dalam mengakses media sosial. Ini adalah langkah sementara yang diambil sembari menunggu pengesahan Undang-Undang (UU) yang lebih permanen terkait batas usia bermain media sosial.
"Pada prinsipnya, sambil menjembatani aturan yang lebih jelas, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan sementara mengenai batas usia akses media sosial," ungkap Meutya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (13/1).
Aturan ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi anak-anak di dunia digital. Meutya menambahkan bahwa pemerintah akan terus berdiskusi dan mempelajari UU tersebut bersama dengan DPR RI.
"Kami akan mempersiapkan segala sesuatunya. Sambil menjembatani, kami akan mengeluarkan aturan sementara sambil berdialog dengan DPR mengenai UU yang tepat untuk melindungi anak-anak kita," jelasnya.
Meutya juga menekankan bahwa Presiden Prabowo Subiantosangat memperhatikan perlindungan anak-anak di Indonesia. Ia menyatakan bahwa Prabowo mendukung penuh aturan mengenai batas usia akses media sosial.
"Presiden sangat perhatian terhadap isu anak-anak. Beliau telah menyampaikan dukungannya untuk melanjutkan dan mempelajari kebijakan ini agar perlindungan anak di ranah digital dapat dilakukan dengan baik," tuturnya.
Sebelumnya, Australia telah menerapkan aturan serupa. Pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese menetapkan usia 16 tahun sebagai batas minimum untuk mengakses media sosial, setelah pengesahan rancangan undang-undang yang melarang anak di bawah usia tersebut menggunakan media sosial pada Jumat, 8 November 2024.
"Media sosial dapat memberikan dampak negatif bagi anak-anak. Kami akan segera mengambil tindakan untuk menghentikannya," kata PM Albanese dalam pernyataannya di situs resmi pemerintah Australia.
Meutya menambahkan bahwa pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial, yang menjadi salah satu kekhawatiran terbesar bagi orang tua saat ini.
"Kami ingin orang tua dan keluarga di Australia tahu bahwa kami mendukung mereka," kata PM Albanese.
Recommended By Editor
- Pagar laut misterius di Tangerang sepanjang 30 Kilometer bikin heboh, ini faktanya
- Prabowo usulkan tanah sitaan korupsi untuk perumahan murah, khusus untuk berpenghasilan rendah
- Medical check up gratis saat ulang tahun dari pemerintah, kapan mulai diterapkan?
- Ongkos haji 2025 turun jadi Rp89,41 juta, ternyata hasil arahan dari sosok ini
- Biaya haji 2025 turun jadi Rp 89,66 juta, segini nominal yang ditangguh jemaah