Brilio.net - Meski pemerintah dengan tegas menyatakan mudik dilarang, hingga kini masih saja ditemukan sebagian masyarakat yang tetap nekat mudik ke kampung halaman. Salah satunya dilakukan oleh tujuh orang yang diduga hendak mudik ke daerah Rangkas Bitung, Lebak-Banten.

Mereka mengelabui petugas gabungan di check point penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang untuk menumpang di truk kontainer Hino.

"Ya benar. Pelanggaran ini ditemukan pada saat penerapan PSBB hari ke 11, Selasa, 28 April lalu," ungkap Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary, Kamis (30/4/2020).

Saat itu, keenam penumpangnya duduk di depan dekat supir. Saat melewati cek poin PSBB di Citra Raya, oleh polisi kendaraan besar tersebut disetop untuk diperiksa.

"Saat ditanya petugas, mereka ini hendak mudik tujuan ke daerah Rangkas Bitung, Lebak Banten," kata Kapolres.

Mereka adalah Abdul Probo sebagai supir. Serta keenam orang lainnya sebagai penumpang adalah Herman, Didin, Supandi, Yani, Yanto dan Suhanda yang mayoritas beralamat KTP di Pandeglang, Banten.

Saat didapati petugas dan setelah didata, ketujuh orang dengan truk kontainernya langsung diperintahkan untuk putar balik.

"Jelas tidak boleh melintas dan harus putar balik. Para penumpangnya pun diberi imbauan," kata Kapolres.

Seperti diketahui, demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19 semakin meluas, Presiden Joko Widodo melarang seluruh masyarakat Indonesia mudik ke kampung halaman untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam rapat terbatas dengan tema "Lanjutan Pembahasan Antisipasi Mudik" melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi menyampaikan larangan masyarakat mudik ke kampung halaman.

"Pada rapat hari ini saya ingin menyampaikan juga mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Selasa. Hal itu menurut Presiden berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan.

"Saya ingin langsung saja, dari hasil kajian-kajian yang ada di lapangan pendalaman di lapangan, dari hasil survei Kementerian Perhubungan disampaikan yang tidak mudik 68 persen yang tetap bersikeras mudik 24 persen, yang sudah mudik 7 persen, artinya masih ada angka sangat besar 24 persen lagi," ujar Presiden menjelaskan.

Presiden pun mengaku tidak ingin mengambil risiko penyebaran Covid-19 lebih luas lagi.

"Jadi dari sinilah kemudian saya ingin mengambil sebuah keputusan setelah larangan mudik ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN sudah kita lakukan pada minggu lalu. Oleh sebab itu saya minta persiapan-persiapan yang berkaitan dengan (larangan mudik) ini mulai disiapkan," ucap Presiden menegaskan.

Masyarakat yang tidak mudik pun menurut Presiden sudah terbantu dengan sejumlah bantuan sosial.

"Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako untuk Jabodetabek, Kartu Pra-Kerja sudah berjalan, minggu ini bansos tunai juga dikerjakan," tutur Presiden.