Brilio.net - Pemerintah kembali membuka kesempatan kepada generasi muda untuk mendaftar sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Bahkan tak hanya itu saja, pemerintah juga akan membuka pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Seperti yang diketahui bahwa CPNS masih diminati sebagian besar orang. Hal ini terbukti di tahun lalu, di mana banyak milenial yang mendaftar CPNS. Jelas ini menunjukkan bahwa PNS masih menjadi profesi idaman bagi generasi milenial ditengah kemajuan teknologi dan pekerjaan sektor swasta semakin meluas.

Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Selasa (2/7), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengumumkan bahwa seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk tahun 2019 akan dilaksanakan masing-masing pada Agustus dan Oktober.

"CPNS nanti bulan sepuluh (Oktober). PPPK tahapan kedua ini akan dilakukan kira-kira setelah 17 Agustus paling lama," ujar Menteri Syafruddin di Kantor Staf Presiden, Jakarta, yang dilansir dari liputan6.com.

Syafruddin juga menyebutkan bahwa pemerintah kekurangan formasi guru serta tenaga kesempatan, terutama perawat, bidan, dokter untuk mengisi puskesmas. Ia juga menambahkan bahwa dalam rekrutmen kali ini, jabatan tenaga administratif akan dikurangi.

"Kemudian di bidang infrastuktur yang lebih menjurus kepada skill, tenaga administratif akan kami kurangi," ujarnya.

Untuk saat ini Syafruddin menyebutkan CPNS masih belum menerima kebutuhan dari daerah. Ketika ditanya mengenai sistem perekrutan seperti rangking, Syafruddin menginginkan tes yang dinamis dan fokus ke generasi muda.

"Pokoknya akan dibuat sistem sedinamis mungkin, sebagus mungkin untuk kepentingan bagaimana kualitas SDM itu bisa kita rekrut, kemudian tidak menafikan kebutuhan individu generasi muda yang ingin mengabdi pada negara," tegasnya.

Melihat tingginya minat seseorang akan PNS, Wakil Rektor Universitas Pertamina Budi Seotjipto memiliki pandangan mengenai hal ini. Ada beberapa alasan mengapa milenial masih banyak yang ingin menjadi PNS.

"Mereka masih melihat PNS ini sebuah pekerjaan yang memberikan kepastian, terutama dalam hal pendapatan," ungkap Seotjipto.

Ia juga berpendapat bahwa generasi milenial merupakan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan dinamis. Sementara di sisi lain, PNS adalah pekerjaan yang bersifat birokrat yang memiliki berbagai keterbatasan.

"Nah, pemerintah bisa tidak mewadahi mereka ini yang bisa dibilang punya ambisi tinggi. Kalau tidak, bisa jadi nanti mereka ini keluar lagi dari PNS untuk kerja lagi di swasta, bahkan bikin usaha sendiri terkait profesinya," ujarnya.

Namun begitu, dengan masuknya generasi milenial sebagai PNS ini, diharapkan bisa meningkatkan profesionalitas dan kualitas kinerja PNS ke depannya.

"Positifnya, ya semoga ini menjadi satu langkah agar kinerja Aparatur Sipil Negara ini bisa lebih baik," pungkasnya.