Brilio.net - Perjuangan seorang ibu dalam membesarkan buah hatinya tak pernah mengenal kata lelah. Tanpa pamrih, ibu selalu berusaha mendampingi anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang. Apalagi jika kondisi anak-anak mereka terlahir dalam kondisi fisik tak seperti anak-anak pada umumnya.

Tidak semua ibu mampu mengelola emosi dan hati ketika memiliki buah hati yang keadaan fisiknya berbeda dengan kebanyakan orang. Kondisi inilah yang dialami Siti Hotimah yang ketiga anaknya terlahir dengan kondisi bibir sumbing.

Namun perempuan asal Bandung, Jawa Barat ini sangat sabar serta memiliki kekuatan mental yang layak dijadikan panutan kaum ibu. Seorang diri ia sangat telaten dalam membesarkan ketiga buah hatinya, Raja Pahlepi atau lebih akrab dipanggil Levi (18 tahun), Wangsa Sahid Saputra (14 tahun) dan Nazwa Sacha Zeira Hajiji (9 tahun).

“Saya terus terang kaget dan bingung namun tetap ikhlas dan percaya bahwa semua ini adalah titipan Tuhan. Walaupun saya tahu terdapat rintangan berat di depan saya terutama secara finansial. Saya yakin akan ada jalan untuk memperbaiki kondisi anak-anak. Saya harus kuat dan tidak boleh menyerah, apalagi saya membesarkan anak-anak sendirian karena Ayahnya sudah ngga ada,” ujar Siti.

Sempat stres karena kondisi ekonomi

Bibir sumbing © 2021 brilio.net Wangsa (kiri), Nazwa (tengah), dan Levi (kanan), tiga saudara yang telah menemukan senyum barunya berkat Smile Train Indonesia dan YPPCBL

Siti mengaku sempat stres karena kondisi ekonominya tidak memungkinkan untuk penyembuhan ketiga anaknya, terutama Wangsa yang memiliki kondisi celah langit yang kompleks sehingga membutuhkan perhatian dan terapi khusus.

“Ia (Wangsa) sempat tidak percaya diri dan hampir saja menutup diri dari sekitar. Namun saya terus menguatkan hati anak-anak bahwa semua ini pasti ada hikmahnya. Dan ternyata benar,” kenangnya.

Siti sangat bersyukur ketiga anaknya bisa menjalankan operasi bibir sumbing melalui Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL), mitra Smile Train Indonesia di Bandung.

“Kami melihat langsung bagaimana kesabaran, ketelatenan dan kekuatan mentalnya benar-benar layak dijadikan panutan perempuan di manapun berada, terutama kaum ibu. Operasi gratis dan perawatan komprehensif dari Smile Train didukung ibu yang hebat, membuat anak-anaknya kini tumbuh percaya diri bahkan aktif di masyarakat,” ujar Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.

Sekarang bisa tersenyum

Bukan cuma operasi, perawatan komprehensif juga diberikan berupa konseling usai operasi, pelatihan dan wadah kreativitas. Cara ini pun membuat ketiga anak Siti kini bisa tersenyum dan kerap tampil berkesenian di depan umum dengan sangat percaya diri.

“Rangkul dan kalau bisa kenalkan mereka dengan pihak-pihak yang bisa membantu, sebab bibir sumbing itu bisa diperbaiki, dan harus ditangani secepatnya,” ucapnya.

Siti pun mengimbau para ibu yang bernasib sama agar selalu mendukung anak-anak mereka. Jangan pernah mengucilkan apalagi dijadikan bahan lelucon.