Brilio.net - Gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9). Kuatnya guncangan gempa menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 1,5 meter di kedua wilayah tersebut.

Musibah tsunami tersebut sudah menelan beberapa korban jiwa. Sebelumnya, dua warga Sukabumi juga sempat dinyatakan hilang saat terjangan tsunami melanda. Diketahui, saat itu keduanya tengah mengikuti pameran sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Palu bersama empat orang warga Sukabumi lainnya.

"Ada enam warga Kabupaten Sukabumi yang merupakan utusan dari Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang mengikuti pameran tersebut. Mereka diberangkatkan atas undangan Walikota Palu," ujar Ketua FKDB Sukabumi, Ayep Zaki di Sukabumi yang dikutip brilio.net dari antaranews.com, Sabtu (29/9).

Dua warga Sukabumi yang sempat dinyatakan hilang itu adalah Nurmansyah (32 tahun) dan Qurun Pamungkas (6 tahun) yang pada saat kejadian tengah mengikuti acara pameran UMKM se-Sulawesi Tengah di Festival Pesona Palu Nomani di pantai Palu. Saat itu, Nurmansyah hendak menolong Qurun dari terjangan tsunami. Namun ia malah ikut terseret.

Meski sempat dinyatakan hilang, Nurmansyah dan Qurun akhirnya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat pada Sabtu (29/9) pukul 08.00 WITA. Kini keduanya pun sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Namun demikian, pihak keluarga korban masih merasa cemas, karena para korban belum bisa dipulangkan. Hal ini disebabkan bandara yang ada belum bisa beroperasi karena banyaknya fasilitas yang rusak akibat guncangan gempa.

Qurun sendiri dibawa ke Palu oleh ayahnya Rudhian Aripin yang juga ambil bagian dalam pameran itu. Akan tetapi, saat kejadian ayah Qurun tidak sedang bersama mereka.

"Kedatangan anggotanya ke pameran itu untuk mempromosikan tempe dari Kabupaten Sukabumi. Saat kejadian ada enam orang dalam stand, empat orang selamat dan dua orang yakni Nurmansyah dan Qurun sempat terhempas air laut. Namun Alhamdulillah keduanya ditemukan dalam keadaan selamat," tambah Ayep.