Brilio.net - Gunung Rinjani di Lombok merupakan destinasi favorit para pendaki dari berbagai negara, terkenal dengan pemandangan alamnya yang luar biasa. Namun, keindahan ini juga diiringi dengan tantangan berat dan risiko yang tinggi bagi para pendaki. Baru-baru ini, perhatian publik tertuju pada tragedi yang menimpa Juliana Marins, pendaki asal Brasil, yang mengalami kecelakaan fatal saat menaklukkan puncak Rinjani.

Juliana Marins yang tengah mendaki bersama rombongan menggunakan jasa pemandu lokal, Ali Musthofa. Ali, seorang guide muda berusia 20 tahun, sudah dua tahun berpengalaman memandu pendaki di Rinjani dan dikenal aktif mempromosikan jasanya lewat aplikasi pendakian internasional. Juliana dan rombongannya membayar Ali sebesar Rp 2,5 juta untuk mendampingi perjalanan mereka.

Namun, setelah insiden jatuhnya Juliana ke jurang, Ali Musthofa menjadi sorotan dan menghadapi berbagai tudingan lalai dari keluarga korban dan masyarakat. Ali membantah tuduhan tersebut dan menjelaskan kronologi kejadian secara rinci. Selain itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) resmi memasukkan Ali ke dalam daftar hitam atau blacklist, sehingga untuk sementara waktu Ali tidak diperkenankan lagi mengantar pendaki ke puncak Rinjani sambil menunggu proses evaluasi dan klarifikasi lebih lanjut.

Sosok Ali Musthofa,Guide Muda Penuh Dedikasi

Guide juliana © 2025 berbagai sumber

foto: Oglobo.globo.com

Ali Musthofa merupakan pemandu wisata Gunung Rinjani yang sudah dua tahun berpengalaman. Juliana Marins dan lima pendaki lain memilih Ali sebagai guide mereka dengan biaya Rp2,5 juta. Ali mempromosikan jasanya melalui aplikasi pendakian internasional, sehingga dikenal oleh banyak pendaki asing.

Saat pendakian, Ali mengatakan Juliana terlihat sangat lelah di titik istirahat Cemara Nunggal. Ali menyarankan Juliana untuk beristirahat, sementara ia dan rombongan melanjutkan perjalanan ke puncak. Ali mengaku hanya menunggu sekitar tiga menit sebelum melanjutkan, dan ketika Juliana tidak menyusul, ia kembali ke titik istirahat dan menemukan tanda-tanda Juliana jatuh ke jurang. Ali segera menghubungi pihak berwenang untuk evakuasi.

Tragedi Juliana Marins dan Kontroversi yang Mengiringi

Juliana Marins mengalami kecelakaan pada Sabtu, 21 Juni 2025, dan meninggal dunia setelah mengalami luka memar, luka gores, dan patah tulang yang memicu pendarahan hebat. Hasil autopsi menunjukkan Juliana meninggal sekitar 20 menit setelah terjatuh ke jurang dengan kedalaman sekitar 600 meter di kawasan Cemara Nunggal, Gunung Rinjani.

Namun, Ali Musthofa mendapat tudingan dari ayah Juliana, Manoel Marins, yang menuduh Ali meninggalkan putrinya selama hampir satu jam demi merokok, sehingga mengabaikan kondisi Juliana yang lelah dan rentan. Ali membantah tuduhan ini dan menegaskan bahwa ia tidak meninggalkan Juliana secara sengaja dan sudah melakukan upaya terbaik untuk membantu.

Pemerintah Indonesia merespons insiden ini dengan serius. Untuk sementara Ali Musthofa masuk ke dalam daftar hitam alias di-blacklist,sampai waktu yang belum ditentukan. Kepala Balai TNGR, Yarman, menyatakan bahwa pihaknya akan mengecek kelengkapan sertifikasi atau lisensi Ali Musthofa, mengingat dari total 661 pemandu yang terdata, hanya sekitar 300 yang memiliki lisensi resmi. Sementara itu, Balai TNGR berencana mengubah branding wisata Gunung Rinjani dari tracking menjadi mountaineering untuk meningkatkan standar keselamatan dan profesionalisme pemandu

FAQ Seputar Pendakian Gunung Rinjani

Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul seputar pendakian Gunung Rinjani:

1. Apa saja jalur pendakian resmi di Gunung Rinjani? 

Jalur utama adalah Sembalun dan Senaru, masing-masing menawarkan pemandangan dan tingkat kesulitan berbeda.

2. Kapan waktu terbaik untuk mendaki Gunung Rinjani?  

Musim kemarau dari Mei sampai September adalah waktu terbaik karena cuaca lebih stabil dan jalur lebih aman.

3. Apa persyaratan wajib sebelum mendaki Rinjani? 

Pendaki harus mendaftar resmi di pos Taman Nasional, membayar tiket, dan wajib menggunakan jasa pemandu lokal berlisensi.

4. Seperti apa tingkat kesulitan pendakian Rinjani? 

Pendakian cukup menantang dengan medan berbatu dan ketinggian ekstrem, sehingga membutuhkan kondisi fisik prima dan stamina kuat.

5. Apa yang harus dilakukan jika terjadi keadaan darurat saat pendakian?  

Segera hubungi pemandu atau tim SAR, gunakan alat komunikasi jika ada, cari tempat aman, dan manfaatkan pengetahuan pertolongan pertama.