Brilio.net - Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2019-2014 Joko Widodo atau Jokowi mengaku telah memiliki komposisi untuk sususan Kabinet Kerja jilid II. Secara terbuka, Jokowi telah mengantongi beberapa nama yang menjadi kandidat menteri yang akan membantunya selama lima tahun ke depan.

Bersama wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin, Jokowi telah memiliki rancangan mengenai siapa saja yang akan duduk bersamanya sebagai menteri. Meski demikian, ia masih enggan membocorkan nama-nama tersebut kepada publik.

Walaupun tak menyebutkan nama, Jokowi membeberkan sejumlah kriteria kandidat menteri yang akan masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II. Apa saja? Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Senin (15/7), berikut 4 kriteria komposisi Kabinet Kerja Jilid II menurut Jokowi-Ma'ruf Amin.

1. Kalangan profesional dan partai politik.

Kalangan profesional dan parpol akan menjadi komposisi menteri dalam Kabinet Kerja jilid II Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Ya kira-kira komposisinya 60-40 atau 50-50. Kira-kira itu," ujar Jokowi dikutip dari merdeka.com.

Terkait partai koalisi yang meminta jatah posisi menteri, Jokowi mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut. "Ya enggak apa-apa mau minta 10, mau minta 10, mau minta 9. Kan enggak apa-apa. Wong minta aja," ujar Jokowi.

2. Ada kalangan milenial.

Menurut Jokowi, setidaknya akan ada anak muda atau kalangan milenial dari parpol dan profesional yang dipastikan akan masuk Kabinet Kerja Jilid II.

"Dari partai juga ada yang muda. Blueprintnya sudah ada. Nanti kita umumkan secepatnya," tutur Jokowi, Jumat (12/7).

Presiden Jokowi tak membantah pihaknya akan merekrut profesional muda untuk berkontribusi dalam kabinet.

"Saya minta dari partai ada yang muda. Ada yang profesional juga. Kalau tidak ada partai kita cari sendiri dari profesional, profesional sekarang kan banyak," ujarnya.

3. Nasib menteri lama.

Menjelang pembentukan Kabinet Kerja Jilid II, Jokowi tak mau menyebutkan siapa saja yang akan menjabat sebagai menteri. Namun, ia mengisyaratkan bahwa akan ada menteri di kabinet lama yang kembali akan mengemban tugas di kabinet jilid II periode 2019-2024.

"Banyak (menteri-menteri sekarang bertahan)," ujar Jokowi.

4. Butuh menteri yang berani.

Dalam pidato bertajuk Visi Indonesia yang disampaikan pada Minggu (14/7), Jokowi memaparkan visi dan misi untuk Indonesia lima tahun ke depan.

Ia menekankan banyak pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia maju. Oleh karena itu, ia membutuhkan orang-orang dalam kabinet yang berani melakukan terobosan dan inovasi. "Butuh menteri-menteri yang berani," tegas Jokowi.

Ia bahkan mengaku akan mencopot menteri maupun pejabat apabila kinerjanya tidak efektif. "Begitu saya lihat tidak efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan copot pejabatnya," ungkapnya.