Brilio.net - Pandemi virus corona Covid-19 memaksa masyarakat menjaga jarak fisik maupun sosial satu sama lain. Bahkan ada imbauan untuk di rumah saja, membuat tagar #DiRumahSaja atau #StayatHome ramai di media sosial.

Hampir selalu di rumah saja dan tidak berinteraksi dengan lingkungan secara langsung, membuat orang rentan merasa bosan bahkan tersulut emosi. Namun tak habis-habis inspirasi di luar sana, yang bertebaran di media sosial, menunjukkan kreativitas beraktivitas selama di rumah saja, termasuk bersama keluarga.

Psikolog Dr Seto Mulyadi atau kerap disapa Kak Seto mendorong para orangtua menerapkan cara GEMBIRA kepada anak-anak yang merupakan kepanjangan dari gerak, emosi cerdas, makan dan minum sehat, beribadah di rumah, istirahat, rukun dan aktif berkarya selama karantina menghadapi virus corona Covid-19.

“Marilah kita temukan kekuatan untuk terus bisa bertahan saat ini, sementara pemerintah menganjurkan kita selalu berada di rumah saja,” katanya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (4/4) sebagaimana dikutip Brilio.net dari Antara.

Kak Seto melanjutkan, GEMBIRA menjadi salah satu cara yang bisa menumbuhkan energi positif untuk diterapkan selama masa di rumah saja mengantisipasi penyebaran wabah virus corona.

Selain itu, Kak Seto juga mendorong masyarakat untuk tetap bergerak, di antaranya berolahraga, melakukan pekerjaan rumah seperti menjaga kebersihan rumah.

Terkait emosi yang bisa tersulut selama masa karantina alias menjauhkan diri dari lingkungan sosial, Kak Seto memiliki tips tersendiri. Ini bisa diterapkan oleh orangtua terhadap anak-anak.

“Emosi boleh, marah boleh tapi marah yang cerdas tidak banting piring, atau membanting pintu atau menyebut koleksi kebun binatang, tapi ungkapan tanpa merusak persahabatan dengan putra putri tercinta,” katanya.

Berikutnya, makan dan minum yang sehat dan bergizi untuk kesehatan keluarga, kemudian beribadah atau berdoa dari rumah serta melakukan istirahat sekaligus memperbaiki kondisi tubuh yang selama ini terlalu lelah dalam bekerja.

Selain itu, rukun sekaligus ramah menjadi momentum untuk ditingkatkan kembali bersama keluarga dengan ungkapan kasih sayang.

Terakhir, dia menganjurkan untuk tetap aktif berkarya misalnya melukis, menggambar, memasak atau melakukan kegiatan yang memancing kreativitas.

“Mudah-mudahan dengan kegembiraan, kita betul-betul merasa lebih kompak lagi dan tentu memposisikan diri sebagai artis serba bisa,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kak Seto juga mendorong masyarakat memanfaatkan kesempatan bersama keluarga menemukan kembali keharmonisan, komunikasi dan mempererat kebersamaan yang selama ini terlupakan.

“Ayah dan bunda juga menjadi sahabat bagi anak, beralih menjadi guru yang menciptakan suasana belajar yang nyaman,” ujarnya.