Brilio.net - Kabar kurang mengenakkan datang dari Kabupaten Mesuji, Lampung. Dua kelompok warga dikabarkan terlibat bentrokan pada Rabu (17/7) siang.

Bentrokan tersebut menyebabkan empat orang tewas. Tiga di antaranya dilaporkan mengalami luka bacokan. Pihak kepolisian yang diturunkan ke tempat kejadian perkara langsung melakukan upaya mediasi terhadap dua kelompok yang bertikai. Hal itu dilakukan agar bentrokan tak meluas ke wilayah lain.

"Sekarang ini upaya kepolisian yang dilakukan bagaimana meredam konflik dulu lah," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad dikutip dari liputan6.com

Berikut sejumlah fakta yang terungkap mengenai bentrokan yang terjadi di Mesuji dihimpun brilio.net dari liputan6.com, Kamis (18/7).

1. Disebabkan sengketa kepemilikan lahan.

Bentrokan di Mesuji terjadi antara dua kelompok warga, yaitu Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM dan kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya. Pemicunya diduga terkait sengketa kepemilikan lahan.

"Tadi siang itu memang ada dua kelompok yang bertikai. Itu karena ada yang mengakui salah satu lahan itu milik dia, artinya ada yang membajak lahan tapi nggak diterima. Akhirnya begitu tadi diingatkan, tapi dia kembali malah membawa massa," tutur Pandra.

Pengamanan di lokasi langsung dilakukan pihak kepolisian hingga kini, termasuk upaya mediasi dan penjagaan secara persuasif.

2. Kronologi.

Bentrokan tersebut terjadi di Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM, sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu sekitar pukul 11.00 WIB, alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya datang lalu melakukan pembajakan di lokasi KHP Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok dari Mekar Jaya Abadi. Salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi yang mengetahui kegiatan tersebut langsung memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.

"Setelah (operator bajak) pulang, tidak lama itu datang sekelompok warga Pematang Panggang Mesuji Raya dengan membawa senjata tajam dan langsung melakukan penyerangan terhadap warga kelompok Mekar Jaya yang mengamankan bajak tersebut," terang Pandra.

3. Empat orang tewas.

Korban tewas dan luka pun tak terhindarkan akibat bentrokan.  Menurut Kapolres Mesuji, Lampung, AKBP Edi Purnomo, jumlah korban tewas akibat bentrok dua kelompok di Register 45 Mesuji, sebanyak empat orang dan tujuh lainnya luka-luka.

"Empat korban meninggal dunia dari kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya," kata Kapolres saat dikonfirmasi Antara, Rabu malam kemarin.

Edi melanjutkan empat korban tewas tersebut adalah DI, JN, RI, dan RW. Keempat korban tersebut kini telah berada di kediamannya masing-masing. Sementara, para korban yang terluka disebabkan senjata tajam dan luka tembak.

"Mereka yakni YI, JO, BI, HO, RT, RN, dan II. Ketujuh korban tersebut telah menjalani perawatan di Klinik Asa Medika Pematang," kata dia.

4. 200 personel gabungan diturunkan.

Untuk mencegah bentrokan susulan terjadi, sebanyak 200 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk berjaga di lokasi bentrok antarwarga di kawasan Register 45 Mesuji, Lampung.

"Personel gabungan berjaga untuk mengantisipasi bentrok susulan," kata Kapolres Mesuji, Lampung AKBP Edi Purnomo saat dihubungi dari Bandarlampung, Rabu malam.

Dia mengatakan kondisi di lokasi kejadian telah kondusif. Namun pihaknya tetap waspada dan memperketat penjagaan agar tidak terjadi bentrok susulan.

"Mudah-mudahan tidak asa bentrok susulan. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait," kata dia.