Brilio.net - Beberapa bulan terakhir ini masyarakat Indonesia cukup dipusingkan dengan harga tiket pesawat yang terbilang mahal. Mengingat harga tiket domestik yang begitu tinggi, tak sedikit dari mereka yang memilih transit ke negara tetangga terlebih dahulu demi mendapatkan total harga yang lebih rendah.

Hal ini mendapat respon dari pemerintah, melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian meminta maskapai penerbangan murah atau low cost carier (LCC) menurunkan harga tiket pesawatnya.

Namun hal ini justru mendapat tanggapan berbeda dari CEO AirAsia, Tony Fernandes. Dilansir brilio.net dari merdeka.com, Jumat (5/7), ia meminta pemerintah untuk tidak banyak mengatur maskapai terkait kenaikan harga tiket pesawat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, keterlibatan pemerintah dalam membuat aturan justru akan mematikan bisnis maskapai penerbangan.

"Untuk pemerintah Republik Indonesia, saran saya jangan terlalu mengatur. Regulasi itu bisa mematikan bisnis," ujar Tony saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, yang dilansir dari merdeka.com, Jumat (5/7).

Tony juga mengatakan persaingan maskapai termasuk mengenai penerapan harga tiket seharusnya menjadi strategi bisnis. Masyarakat sebagai konsumen kemudian, bebas memilih pesawat mana yang akan digunakan. Dengan demikian, persaingan sehat pun akan tercipta.

"Biarkanlah pasar menentukan, biarkan customer yang memutuskan sesuatu terjangkau atau tidak untuk mereka. Toh, kalau industri yang sekarang tidak cukup baik, orang lain akan datang untuk bersaing menawarkan hal yang lebih menarik," jelasnya.

Dia pun menambahkan, ada baiknya pemerintah saat ini cukup memfasilitasi maskapai penerbangan agar lebih mudah menjalankan bisnisnya. "Menurut saya pemerintah cukup memfasilitasi para pelaku bisnis, bukan mengatur," tandasnya.