Brilio.net - Ketua DPR RI Setya Novanto yang telah ditetapkan tersangka kedua kalinya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini telah diketahui keberadaannya setelah sempat dianggap hilang secara misterius ketika kediamannya didatangi KPK pada Rabu (15/11).

Setnov pada Kamis (16/11) malam dikabarkan menabrak tiang listrik kini dirawat di ruang VIP RS Medika Permata Hijau, Jakarta. Fotonya di atas ranjang rumah sakit beredar di dunia maya.

Akan tetapi ada indikasi kejanggalan pada kondisi perawatan di rumah sakit. Warganet Raeyadi Purnama mengungkapkan bahwa ada dua hal yang aneh. Berikut keterangan dari warganet di akun media sosialnya, Raeyadi.

Kejanggalan Setnov  © 2017 facebook

"Kontrol infusnya di bawah banget yg berarti cairan infus SAMA SEKALI TAK JALAN. Dan kalau ga salah kayaknya itu abocath ukuran 24 (yg biasa dipakai untuk bayi dan lansia). Banyak hal ganjil dari papa. Salut sama pihak rumah sakit berani ikut ambil andil dalam menipu rakyat indo," tulis Raeyadi.

Di kolom komentar Edwin Sridana urun pandangan sebagai berikut.

"Mau coba lurusin dikit aja.. 
1.cairan infus kemungkinan jalan..hanya saja dalam posisi tetesan minimal. Apabila selang infus dalam keadaan dimatikan/blok dalam waktu yang lama, maka akan beresiko darah naik ke selang infus..

Kejanggalan Setnov  © 2017 facebook

2. Kalau dilihat sptnya memang pakai abocath g24 (kaliber kecil)..
tapi g24 juga bisa dipakai di dewasa..tergantung kebutuhan cairan dan indikasi.
Sebenernya emang ada yg kurang sreg. Tapi gabisa sy tulis disini, nanti tercyduck."

Kejanggalan Setnov  © 2017 facebook

Dokter internship yang berpraktik di sebuah rumah sakit swasta di Madiun, Sivi Budiananda S sependapat dengan komentar Edwin.

"Nggak bisa dilihat dari gambar. Mungkin ada kondisi khusus di mana pasien harus diberi tetesan minimal oleh (dokter) spesialis penyakit dalamnya," ujarnya.

Posisi kontrol infus ini tidak bisa dikatakan idealnya di tengah. Akan tetapi lebih melihat dari kebutuhan cairan masing-masing pasien. Kontrol infus merupakan roda atau bulatan putih di tengah-tengah selang infus yang fungsinya untuk menyetel tetesannya. Kalau disetel ke atas tetesan menjadi banyak.

Di dalam gambar tersebut, posisi kontrol infus cenderung di bawah yang berarti tetesan minim.

"Ada yg butuh cairan banyak ada yang nggak. Kalau pasien dehidrasi ya banyak. Kalau pasien gagal ginjal ya dibatasi," tutur Sivi pada brilio.net Jumat (17/11).

Hal kedua yang dituturkan Raeyadi sebagai kejanggalan adalah abocath (jarum infus) ynag menggunakan ukuran 24. Pada abocath ada lubang kecil tempat masuk obat dan cairan infus. Untuk pasien dewasa, umumnya menggunakan ukuran 20. Akan tetapi tergantung pula dengan ukuran pembuluh darah pasien.

"Kalau mau transfusi ukurannya nomor 18. Makin kecil angka makin gede lubangnya. Di bawah angka 20 ada 22, 24, 26. Makin gede angka makin kecil lobang dan ukuran jarum tentunya," terang Sivi.