Brilio.net - Pada Senin (19/8) lalu, kerusuhan terjadi di Manokwari, Papua Barat hingga merembet ke Jayapura. Kerusuhan itu sebagai aksi protes karena ada kabar penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang. Kondisi Manokwari saat itu mencekam hingga warga tak ada yang berani keluar. Bagaimana kondisi Papua terkini?

Saat ini Manokwari sudah kondusif. Pemerintah memastikan situasi Papua dan Papua Barat sudah aman terkendali usai kerusuhan tersebut. Sehingga warga telah melakukan aktivitas seperti sedia kala. Berikut kondisi Papua terkini seperti dilansir brilio.net dari merdeka.com, Rabu (21/8).

 

1. Pemerintah pastikan Papua dan Papua Barat aman.

 

<img style=

foto: merdeka.com

 

Kondisi Papua dan Papua Barat sekarang sudah terkendali dan aman. Bahkan masyarakat sudah tenang. Menko Polhukam Wiranto mengatakan, semua pihak terkait seperti Kapolri, Wali Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur serta Papua sudah memberikan penjelasan secara detail mengenai kasus tersebut. Dari hasil koordinasi itu situasi daerah Papua dan Papua Barat kondusif.

"Sudah terkendali, aman. Masyarakat sudah tenang, karena sudah ada penjelasan-penjelasan yang cukup jelas dan gamblang dari berbagai pihak," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (20/8).

Lebih lanjut, dilansir Antara, Pemerintah Kota Malang juga menjamin keamanan para mahasiswa asal Papua yang berada di Kota Malang, Jawa Timur.

"Saya tadi berdialog dengan RRI Manokwari, ada kegelisahan dari orang tua mahasiswa. (Pertemuan) ini merupakan bukti bahwa semuanya aman," kata Wali Kota Malang, Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur.

 

2. Tambah personel TNI Polri.

 

<img style=

foto: merdeka.com

 

Meski kondisi Papua dan Papua Barat sudah aman, Polri menambah personel TNI Polri untuk menjaga wilayah tersebut. Saat ini anggota yang berasal dari beberapa Polda di Sulawesi telah dikirim. Anggota yang bertugas akan mengedepankan langkah persuasif. Polisi juga menjamin tidak menggunakan peluru tajam dalam melakukan pengamanan.

"Untuk tambahan perkuatan sudah ada dari TNI dan Polri, ada 4 SSK dari Polda Sultra Kemudian dari Polda Sulut dan Polda Maluku, semuanya sudah settle, sudah menempati posisi masing-masing," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/8).

 

3. Warga mulai beraktivitas kembali.

 

<img style=

foto: merdeka.com

 

Warga Papua dan Papua Barat sudah beraktivitas secara normal, setelah kerusuhan terjadi Senin (19/8). Layanan umum mulai berjalan dengan baik. Meski ada beberapa kantor-kantor BUMN yang mengalami kerusakan atau dihentikan aktivitasnya sementara hingga situasi kondusif.

"Kami memastikan aktivitas BUMN di Manokwari dan kota-kota di Papua berjalan baik. BUMN tetap menjaga pelayanan, terutama yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti listrik, saluran telkomunikasi, pasokan BBM, layanan perbankan dan pelayanan transportasi dan lain-lain," ungkap Deputi Bidang Jasa Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di Jakarta, Selasa (20/8).

 

4. Polisi identifikasi 5 akun penyebar konten provokatif.

Polisi mengidentifikasi lima akun diduga menyebarkan konten provokatif terkait penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya. Konten negatif itu diduga memprovokasi massa sehingga melakukan aksi demo di Papua dan Papua Barat.

"Kurang lebih sampai dengan hari ini sekitar 5 akun. Sementara dari Direktorat Siber Bareskrim bilang masih profiling satu akun yang Youtube dan FB. FB bukan hanya 1, tapi beberapa yang nyoba untuk viralkan narasi-narasi maupun video provokatif. Kemudian ada akun Instagram yang didalami," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Selasa (20/8).

 

5. Demonstrasi di Fakfak.

<img style=

foto: merdeka.com

Setelah kemarin mulai kondusif, Rabu (21/8) terjadi kembali aksi unjuk rasa di Papua Barat tepatnya di daerah Fakfak. Sejumlah fasilitas umum jadi sasaran pembakaran serta perusakan massa. Demonstran antara lain membakar kios yang ada di Pasar Fakfak dan jalan menuju ke pasar.

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Mathias Krey mengatakan aparat kepolisian dan TNI sudah berada di lokasi demonstrasi untuk melakukan pengamanan.

"Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," katanya saat dihubungi dari Jayapura, Papua seperti dilansir dari Antara.