Brilio.net - Andi Arief kini terus mengulirkan babak baru mengenai isu kabar tujuh kontainer yang berisi surat suara sudah dicoblos. Meskipun sudah diklarifikasi langsung oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa kabar tersebut merupakan hoax, namun Sekjen Partai Demokrat tersebut mengaku memiliki bukti tentang kebenaran tujuh kontainer.

Kali ini, melalui akun Twitter resminya, Andi Arief menyebut bahwa dirinya telah meminta dua orang wartawan dan dua orang TNI untuk mengecek. Cuitan tersebut dituliskan Andi Arief untuk menanggapi berita mengenai Prof Mahfud MD yang menyatakan cuitan Andi mengenai tujuh kontainer termasuk penyebaran hoax.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@andiarief__


"PAK Prof @mohmahfudmd, bapak keliru. SAYA punya bukti kuat meminta 2 orang wartawan dam 2 orang TNI utk mengecek. Namun mereka juga kesulitan. DALAM kasus KTP El yg saya ungkap 2017,awalnya juga dibilang hoak.
MALAM ini saya tidak lagi melihat bapak jernih, maaf Prof," tulis Andi Arief seperti dikutip brilio.net, Senin (7/1).

Cuitan Andi Arief tersebut mendapat respons langsung dari akun Twitter TNI Angkatan Udara (AU) yang meminta Andi Arie untuk menyebutkan siapa dua anggota TNI tersebut. Akun Twitter TNI AU juga menyebutkan jika dua anggota TNI berasal dari Prajurit Matra Angkatan Udara maka harus segera dilaporkan.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@_TNIAU


"Mohon bapak @AndiArief__ sebutkan siapa kedua anggota TNI tersebut (nama/pangkat/kesatuan). Jika mereka anggota TNI AU, laporkan kepada kami untuk diusut oleh Pom AU," balas akun TNI AU.

Tak berselang lama, Andi Arief pun langsung membalas cuitan TNI AU. Dalam balasannya tersebut, Andi Arief tidak menyebutkan dua nama anggota yang diminta akun Twitter TNI AU. Sebaliknya, Andi Arief memberikan pernyataan bahwa cuitan sebelumnya hanya menginformasikan jika dirinya meminta tolong petugas TNI yang kebetulan berada di Tanjung Priok untuk mengecek kebenaran.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@andiarief__


"JADI sekali lagi upaya yg saya lalukan meminta tolong petuhas dari TNi kebetulan yg dekat (tanjung) priok bukan hal negatif buat TNi. KARENA faktanya sampai saya mentuit tidak ada info soal benar atau tidak," tulis Andi Arief.

Balasan Andi Arief tersebut pun nyatanya tak membuat admin TNI AU merasa puas. Cuitan tersebut kembali mendapat respons dari TNI AU, kali ini sang admin menjelaskan jika terjadi sesuatu di Tanjung Priok maka pihak yang bertanggung jawab adalah Polres Khusus, bukan TNI. Akun TNI AU bahkan kembali menegaskan mengenai pertanyaan awal mengenai siapa dua anggota TNI yang disebut Andi Arief.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@_TNIAU


"Mohon maaf, bapak keliru. Apakah bapak tidak tahu bahwa di pelabuhan Tanjungpriok ada Polres Khusus? Itu ranahnya kepolisian pak, bukan TNI.

Kembali ke pertanyaan awal Airmin: Siapa kedua anggota TNI tesebut. Apakah seizin komandan/atasannya? Sederhana," balas TNI AU.

Perdebatan antara Andi Arief dan admin TNI AU pun semakin bergulir dan menjadi perhatian Warganet. Di tengah perdebatannya, Andi Arief sempat mengucapkan terima kasih kepada akun TNI AU atas atensinya. Namun demikian cuitan tersebut dibalas TNI AU dengan menyebut jika pertanyaan  bukan atensi, tapi butuh klarifikasi dari Andi Arief tentang dua anggota TNI AU yang terseret.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@_TNIAU


"Mohon maaf, ini bukan atensi tapi klarifikasi karena anda telah menyebut 2 anggota TNI.
Airmin ulangi lagi pertanyaannya:
1. Dua anggota TNI tersebut dari matra apa? @tni_ad @_TNIAL_ atau TNI AU?
2. Sebutkan nama, pangkat, dan kesatuannya.
Jawaban tak perlu meniru gasing (berputar-putar)," tulis akun Twitter TNI AU.

Kali ini Andi Arief menjawab tegas pertanyaan admin TNI AU tersebut. Andi Arief menyebut jika ia tidak mau menjawab pertanyaan TNI AU tentang dua anggota TNI yang ia maksud. Di akhir kalimatnya, Andi bahkan meminta admin Twitter TNI AU untuk bertanya pada tembok.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@andiarief__


"Kalau saya gak jawab, itu hak saya.  KALAU masih memaksa, tanya sama tembok. Biar saya main gasing," tulis Andi Arief.

Pernyataan tegas Andi Arief tersebut kembali mendapat respons dari Twitter TNI AU. Dalam balasannya tersebut, admin TNI AU menyebut jika Andi Arief dan akun @marierteman tidak memiliki jiwa kesatria.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@_TNIAU


"Baiklah, Airmin tidak ingin turut masuk ke black-hole yang menyedot semua kepekokan di galaksi Bimasakti.
Sudah jelas, @AndiArief__ & @marierteman setali tiga uang, sama-sama PECUNDANG SEJATI. Kalian tidak memiliki jiwa kesatria samsek (sama sekali).
Fitnah di twitter, jawab di twitter..!" ungkap akun Twitter TNI AU.

Tak tinggal diam, Andi Arief kembali membalas cuitan TNI AU yang menyebutkan dirinya pecundang. Andi kini menyebutkam bahwa admin TNI AU termasuk spisies yang rajin sebar fitnah. Tak hanya itu, Andi juga menyebutkan jika ia akan mengirim teleporter.

Andi Arief vs TNI AU  © 2019 brilio.net

foto: Twitter/@andiarief__


"BETUL, bagi yang rajin sebar fitnah dalam spesies sejenismu yang 200.
2019ini saya kirim teleporter agar bisa bergabung dengan cepat di alam yg lebih sehat. Itu pun kalau anda mau," balas Andi Arief.

Cuitan terakhir Andi Arief tersebut pun tak mendapat respons dari TNI AU. Sebelumnya, nama Andi Arief kembali diperbincangan publik lantaran dirinya membuat heboh dengan cuitannya yang menyebutkan jika ada tujuh kontainer berasal dari China berisi surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan capres-cawapres no 1.

Kabar tersebut pun langsung membuat jajaran komisioner KPU dan Bawaslu mendatangi Kantor Pelayanan Utama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai di Tanjung Priok pada Kamis (4/1) dini hari. Setelah dicek, KPU memastikan bahwa kabar surat suara yang sudah dicoblos tersebut merupakan hoax. KPU juga menegaskan bahwa surat suara Pilpres 2019 belum dicetak.