Brilio.net - Kabar soal kontainer dari Cina berisi surat suara yang sudah dicoblos berhasil menggegerkan publik. Kabar itu pun cepat menyebar luas dan menimbulkan respons dari berbagai pihak yang terlibat.

Sebelumnya ramai pada Rabu (2/1) beredar kabar ada tujuh kontainer dari Cina berisikan surat suara yang sudah dicoblos untuk pasangan 01 di Tanjung Priok, Jakarta. Pada Rabu malam KPU dan Bawaslu langsung mengecek kebenaran kabar tersebut ke pelabuhan Tanjung Priok, dan kabar surat suara sudah tercoblos merupakan kabar bohong.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) meminta aparat kepolisian melalui cyber crime untuk dapat melacak dan menangkap orang yang telah menyebar informasi bohong tersebut.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian. Kami meminta kepolisian mencari siapa yang menyebar informasi itu. Siapapun itu," kata Ketua KPU Arief Budiman.

Arief mengatakan setelah KPU-Bawaslu mengecek langsung, tidak benar ada kabar yang menyebutkan ada tujuh kontainer asal Cina yang di dalamnya ada 10 juta surat suara yang telah tercoblos untuk pasangan nomor urut 01.

Dia menegaskan bahwa pelaku yang menyebarkan berita bohong itu adalah orang-orang jahat yang ingin mengganggu dan mendeligitimasi penyelenggaraan pemilu sehingga harus ditangkap.

Seperti apa kronologi dan fakta soal hoax kontainer itu? Berikut brilio.net rangkum informasinya dari berbagai sumber, Jumat (4/1).

1. Adanya berita hoax via WhatsApp.

Berita hoax itu berawal dari pesan suara yang tersebar di grup WhatsApp. Suara seseorang yang tidak diketahui identitasnya itu mengabarkan bahwa di Tanjung Priok ada tujuh kontainer yang isinya surat suara sudah dibuka dan dicoblos pasangan Capres Cawapres nomor urut 1.

2. Cuitan Andi Arief buat suasana makin ramai.

fakta hoax kontainer merdeka

foto: Twitter/@AndiArief_

Mendengar berita yang ramai beredar, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief pun membuat cuitan di akun Twitternya @AndiArief_ bertuliskan, “Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yang sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya, karena ini kabar sudah beredar.”

3. KPU dan Bawaslu mengecek ke Tanjung Priok.

fakta hoax kontainer merdeka

foto ilustrasi: merdeka.com

Adanya berita soal kontainer itu membuat KPU dan Bawaslu segera turun tangan dan mengecek langsung ke Tanjung Priok pada Rabu malam (2/1). Setelah dicek, ternyata berita soal kontainer beserta surat suara yang sudah dicoblos itu adalah hoax.

4. Kubu Jokowi-Ma'ruf lapor ke polisi.

fakta hoax kontainer merdeka

foto: merdeka.com

Mengetahui adanya berita hoax yang melibatkan kubunya, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin langsung melaporkan kasus itu pada Badan Reserse Kriminal Polri, Kamis (3/1). Tidak hanya pesan suara yang tersebar di WhatsApp, TKN juga melaporkan Andi Arief karena sudah dianggap ikut menyebarkan berita palsu.

Sementara Andi Arief sendiri tidak ambil pusing karena merasa tidak menyebarkan berita bohong, melainkan hanya meminta untuk mengecek kebenaran berita yang beredar. "Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini. Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya. Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi.," cuit Andi di akun Twitternya.

5. Jokowi ingatkan masyarakat.

fakta hoax kontainer merdeka

foto: merdeka.com

Setelah kejadian hoax tersebut tersebar luas, Presiden Jokowi pun mengingatkan masyarakat untuk menghindari dan berhati-hati terhadap berita palsu, karena hal tersebut dapat melibatkan seseorang ke ranah hukum. Peringatan Presiden Jokowi ini disampaikan saat ia melakukan kunjungan ke Blitar, Jawa Timur.