Brilio.net - Beberapa hari terakhir ini hujan melanda Kota Jakarta. Bahkan tidak sedikit wilayah di Jakarta dan sekitarnya mengalami banjir akibat intensitas hujan yang tinggi.

Namun di tengah bencana banjir, ada sejumlah anak yang terkadang malah melakukan hal kocak. Seperti bermain hingga berenang dalam air banjir yang menggenangi wilayahnya. Aksi ini pun serasa tidak ada kesedihan yang dirasakan saat dilanda banjir.

Aksi para bocah ini mambawa kekhawatiran banyak pihak, salah satunya adalah dokter spesialis anak, Nastiti Kaswandani. Ia mengatakan, di tengah keseruan anak-anak bermain air saat banjir terdapat banyak sekali penyakit yang mengintai.

Salah satunya adalah penyakit leptospirosis. Leptospirosis sendiri merupakan penyakit yang menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi. Manusia bisa terkena leptospirosis melalui kontak langsung dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urine hewan. Kondisi ini paling umum terjadi di iklim hangat.

"Kita tahu, kalau banjir itu berasal dari air yang menggenang dari berbagai sumber. Nggak cuma got, tapi juga toilet, limbah pabrik, limbah rumah sakit. Kita nggak pernah tahu banjir sumbernya darimana saja. Itu bahaya banget," ujar Nastiti kepada media saat konfrensi pers peluncuran Betadine Natural Series di Jakarta, Kamis (27/2).

Dokter Nastiti menambahkan, yang paling membahayakan dari main air saat banjir adalah masalah kulit. "Apalagi kalau kulit terdapat luka, masuk ke tubuh atau tertelan. Berarti mereka menelan air kotor dan dapat merusak organ. Lebih bahaya lagi bisa menyebabkan leptospirosis," tambahnya.

Penyakit leptospirosis, kata Nastiti, sangat berbahaya jika penyakit berlanjut dengan berbagai komplikasi antara lain terjadi kerusakan ginjal, peradangan pankreas, liver, paru, dan otak.

"Apalagi bagi anak-anak, yang daya tahan tubuhnya rendah dari orang dewasa. Biasanya gejala penyakit ini demam, pipis cokelat, perut membesar artinya liver bengkak. Hati-hati kita berfikir ke penyakit itu," pungkasnya.