Brilio.net - Insiden yang menimpa seorang driver ojol dan kekasihnya di Sleman, Yogyakarta, pada 3 Juli lalu, mendadak menyedot perhatian publik. Kekasih ojol tersebut diduga mengalami intimidasi hingga kekerasan saat mengantarkan pesanan ke rumah pelanggan.
Aksi ini menyulut solidaritas ratusan driver ojol lainnya yang langsung merespons dengan mendatangi rumah terduga pelaku pada 5 Juli dini hari. Tak hanya memicu kericuhan, peristiwa ini juga membuat nama terduga pelaku jadi viral di media sosial.
Kemarahan para pengemudi ojol dipicu oleh unggahan viral yang memperlihatkan kondisi korban saat menghadapi tekanan dari pelanggan pria. Video rekaman serta pengakuan korban yang tersebar di media sosial memicu gelombang simpati dan aksi balasan dari sesama pengemudi.
Berikut lima fakta lengkap yang terangkum dari kejadian tersebut, termasuk kronologi, pemicu awal insiden, hingga permintaan maaf yang disampaikan oleh pihak terduga pelaku, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (5/7).
1. Bermula dari keterlambatan pengantaran makanan.
foto: TikTok/@ayuntyasss
Insiden ini bermula saat sepasang driver ojol menerima dua pesanan dari Shopee Food, yakni Fore Coffee dan Special Sambal. Mereka lebih dulu menghubungi pembeli Fore Coffee karena pesanan dari Special Sambal diketahui membutuhkan waktu cukup lama untuk disiapkan.
Pasangan tersebut memutuskan untuk mengambil order karena kebetulan sedang dalam perjalanan pulang usai mengurus administrasi kampus. Namun, pelanggan justru bereaksi keras saat dijelaskan soal kemungkinan keterlambatan.
Perempuan yang ikut mengantar menjelaskan bahwa pelanggan langsung bicara kasar saat ditelepon. Ia merasa tekanan makin besar setelah mendengar nada tinggi dari pelanggan.
"Saya mendengar sendiri customer itu berkata, 'Saya tidak mau tahu, harus on time!'," tulis akun TikTok @ayuntyasss dalam unggahannya.
2. Terlambat 5 menit karena macet akibat kirab.
foto: TikTok/@ayuntyasss
Setelah berhasil menjemput pesanan, mereka langsung menuju lokasi pengantaran Fore Coffee. Namun, saat menuju titik kedua, jalanan macet parah karena adanya kirab budaya sehingga menyebabkan pengantaran terlambat 5 menit dari estimasi.
Pasangan driver ini sempat memberi kabar kepada pelanggan melalui pesan. Namun respons yang diterima justru terkesan menyudutkan.
Dalam situasi tersebut, pengemudi ojol tetap berupaya menjaga komunikasi dengan pembeli. Namun kata-kata balasan dari pelanggan membuat mereka makin merasa ditekan.
"Biar bintang yang berbicara," tulis pelanggan tersebut.
3. Saling dorong dan upaya intimidasi di rumah pelanggan.
foto: Instagram/@merapi_uncover
Sesampainya di rumah pelanggan, kekasih pengemudi ojol tersebut sempat mencoba menjelaskan situasi. Namun respons pelanggan disebut makin emosi dan terjadi insiden saling dorong.
Situasi makin tak kondusif saat anggota keluarga pelanggan diduga turut melontarkan tekanan dengan kalimat menyebut bahwa dirinya mengaku orang pelayaran dan meminta ojol untuk disiplin. Dalam rekaman, terdengar teriakan perempuan itu yang merasa terdesak. Warga sekitar akhirnya datang untuk melerai sebelum insiden berlanjut lebih jauh.
Diketahui, korban mengalami luka-luka pada tubuhnya. Berdasarkan yang dibagikannya, ia mengalami luka cakar pada bagian tangan dan luka pada wajah.
4. Ratusan driver ojol geruduk rumah pelanggan.
foto: Instagram/@merapi_uncover
Kejadian ini memicu respons cepat dari komunitas driver ojol di Yogyakarta. Ratusan driver ojol berseragam oranye mendatangi rumah pelanggan di daerah Bantulan, Sleman, Sabtu (5/7) dini hari.
Massa mulai berdatangan sejak pukul 01.00 WIB dan jumlahnya terus bertambah. Bahkan beberapa pengemudi sempat masuk ke teras rumah yang diduga menjadi tempat kejadian.
Polisi tiba di lokasi sekitar pukul 01.35 WIB untuk mengamankan situasi. Namun kericuhan sudah sempat terjadi dan satu unit mobil polisi mengalami kerusakan akibat amukan massa.
5. Polisi ambil alih penanganan dan imbau massa tak terpancing emosi
foto: Instagram/@merapi_uncover
Pihak Polresta Sleman turun tangan secara cepat untuk menangani kasus dugaan penganiayaan terhadap pengemudi ojek online bernama Ayuningtiyas Mega Lukito. Kejadian yang terjadi pada Sabtu malam (5/7/2025) di wilayah Bantulan, Godean, Sleman, tersebut menyedot perhatian luas dari komunitas ojol, khususnya Shopee Food.
Menjelang tengah malam, massa driver mulai mendatangi rumah warga yang diduga sebagai pelaku. Polisi pun segera melakukan pengamanan serta upaya mediasi guna meredam potensi kericuhan. Sekitar pukul 01.00 WIB, perwakilan massa datang ke Polresta Sleman untuk meminta kejelasan terkait pelaku yang telah diamankan.
Menanggapi hal tersebut, polisi menghadirkan T.T.W., terduga pelaku, di hadapan para driver pada pukul 02.00 WIB. Ia secara terbuka menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut di depan Mako Polresta. Massa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 03.31 WIB, meski beberapa di antaranya sempat kembali ke lokasi awal dan melakukan aksi lempar batu serta pembakaran ban.
Kapolresta Sleman melalui Kasat Reskrim menyampaikan bahwa laporan terkait peristiwa ini sudah diterima dan proses hukum tengah berjalan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri serta tidak bertindak gegabah.
“Kami meminta masyarakat, termasuk komunitas driver ojek online, untuk mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. Jangan mudah terpancing emosi. Keamanan dan ketertiban adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Kapolresta Sleman, Kombes Pol. Edy Setyanto Erning Wibowo.
6. Terduga pelaku minta maaf dan siap jalani proses hukum.
foto: Instagram/@merapi_uncover
Setelah dibawa ke Mapolsek Godean dan dilanjutkan ke Mapolres Sleman, terduga pelaku bernama Takbirdha Tsalasiwi Wartyana akhirnya menyampaikan permintaan maaf. Ia menyatakan penyesalan atas peristiwa yang terjadi pada Kamis malam.
Dalam video yang diunggah di media sosial, pelaku tersebut tampak berdiri berhadapan dengan para driver ojol yang berkumpul di Mapolres Sleman.
"Mohon didengarkan jangan ada yang berbicara. Bisa dimulai? Dengarkan dulu jangan ada yang bicara. Jika tidak didengarkan, satu lagi langsung saya suruh masuk. Oke?" kata seorang polisi.
Permintaan maaf ini disampaikan secara langsung dan ditujukan kepada korban serta seluruh komunitas driver ojol.
"Selamat malam semuanya. Saya minta maaf, saya menyesali atas perbuatan saya. Saya mengaku sudah khilaf. Teruma kasih," kata pelaku.
Tak hanya sampai situ, pelaku tersebut juga mengucapkan permintaan maaf melalui video. Pernyataannya disampaikan dengan nada menyesal dan mengakui bahwa dirinya bertanggung jawab. Ia menegaskan kesiapannya untuk menjalani proses hukum sesuai aturan yang berlaku.
"Saya Takbirdha Tsalasiwi Wartyana memohon dengan tulus untuk meminta maaf pada korban dan driver ojol terutama driver Shopee atas kejadian Kamis, 3 Juli 2025 pukul 21:30. Dengan hal itu saya sangat menyesal, dan saya siap menerima konsekuensinya dengan prosedur hukum yang berlaku. Sekian dari saya. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh," ungkapnya.
Recommended By Editor
- 5 Fakta sosok Yogi Rinaldi suami Ratu Meta yang lakukan KDRT, dulu terlibat cinlok
- Korban penganiayaan anak toko roti ternyata belum terima gaji, DPR ikut turun tangan
- Toko roti Lindayes minta maaf usai anak bos aniaya pegawai, sebut pelaku alami keterbelakangan IQ
- Agus buntung diduga jerat korban dengan manipulasi emosional, kenali ciri dan jenisnya
- Jelaskan secara singkat macam-macam penganiayaan beserta hukuman melakukannya
- Usai ditetapkan jadi tersangka aniaya 2 balita, Meita Irianty bungkam dan tak ada permintaan maaf