Brilio.net - Kerusuhan di Markas Komando (Mako) Brimob menyisakan duka mendalam bagi kepolisian. Ya, dalam insiden mencekam itu ada lima anggota kepolisian yang gugur. Sedangkan satu narapidana teroris juga turut tewas.

Menurut keterangan pihak kepolisian, insiden ini berawal dari titipan makanan dari keluarga yang masih dipegang oleh petugas. Hingga akhirnya salah satu narapidana tak terima dan mengajak rekan-rekannya untuk membuat kerusuhan.

Lima polisi yang gugur saat kerusuhan, yakni Bripda Syukron Fadhli, Ipda Yudi Rospuji, Briptu Fandy Setyo Nugroho, Bripda Wahyu Catur Pamungkas dari tim Densus 88 dan Bripka Denny Setiadi dari Polda Metro Jaya. Berikut potret kelima polisi yang gugur seperti yang diunggah oleh Brigjen Pol Krishna Murti lewat postingannya di Instagram pada Rabu (9/5).

kondisi polwan kerusuhan mako brimob  © 2018 brilio.net

Gugur dalam menjalankan tugas, kelima polisi ini pun mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat sesuai Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pemberian Penghargaan Di Lingkungan Polri. Selain itu, merujuk pada Keputusan Kapolri Nomor KEP/614/V/2018 Tanggal 9 Mei 2018 Tentang Pemberian Penghargaan Kepada Anggota Polri yang Dinyatakan Gugur dalam Melaksanakan Tugas Kepolisian dan Keputusan Kapolsi Nomor KEP/615/V/2018 Tanggal 9 Mei 2018 Tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta, kelima anggota Brimob dan polisi mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi.

kondisi polwan kerusuhan mako brimob  © 2018 brilio.net

Sementara itu, satu anggota polisi yang sempat dijadikan sandera di Mako Brimob, Bripka Iwan Sarjana sudah dilepas dengan sejumlah luka-luka di tubuhnya. Selain Bripka Iwan Sarjana, ada pula Iptu Sulastri yang sempat menjadi sandera. Ya, polisi wanita ini mengalami sejumlah luka pada wajahnya. Bahkan giginya habis dihajar oleh narapidana teroris yang notabenenya laki-laki.

kondisi polwan kerusuhan mako brimob  © 2018 brilio.net

"Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. .. Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2... Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates," tulis Krishna Murti di akun Instagram miliknya dikutip brilio.net, Kamis (10/5).

Unggahan Krishna Murti ini langsung banjir beragam komentar dari warganet. Mereka mengecam kelakuan napi teroris tersebut.

"Keterlaluan.. napi teroris gak punya ibu atau saudara perempuan?" kata akun @agrisihiyani.

"Ijin bapak ganteng @krishnamurti_91 disaat HAM dibicarakan buat para terorisme lalu bagaimana dg HAM untuk para POLisi korban kekejaman mereka si teroris... Mohon ditindak tegas saja pak,, siapa otak2 pembunuh penyiksa POLisi dihukum seberat2nya bagaimanapun jg kita harus memikirkan perasaan keluarga dan juga masyarakat yg dalam hati plg terdalam jelas tidak terima dan minta keadilan seadil2nya ini menyangkut nyawa pak... Dikhawatirkan jika tdk ditindak tegas akan terulang lagi kejadian seperti ini di Mako2 lain..." kata akun @astri_sistya.

"Sungguh kejam..sudah tak punya hati nurani..." kata akun @selvia37.