Kabar duka datang dari dunia seni Indonesia. Penyanyi legendaris, Titiek Puspa, telah meninggal dunia pada usia 87 tahun. Penyanyi lagu Kupu-Kupu Malam ini menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, 10 April 2025, sekitar pukul 16.25 di RS Medistra Jakarta. Nama Titiek Puspa sendiri merupakan nama panggung dari Sudarwati.

Menariknya, nama Titiek Puspa diberikan langsung oleh Presiden pertama RI, Soekarno. Cerita ini bermula pada dekade 1950-an ketika ia memenangkan kompetisi menyanyi di Radio Republik Indonesia (RRI) di Semarang. Penampilannya yang memukau menarik perhatian Sjaiful Bachri dari Orkes Simfoni Jakarta, yang kemudian mengajaknya bergabung sebagai penyanyi tetap.

Sejak saat itu, Titiek Puspa sering tampil di berbagai acara kenegaraan, termasuk di Istana Negara. Bakat dan pesonanya membuat Presiden Soekarno terkesan. Dalam salah satu kesempatan, Soekarno memanggilnya dan memberikan nama panggung baru: "Titiek Puspa." Nama ini bukan sekadar panggilan biasa, melainkan penghargaan dan simbol pengakuan terhadap kecantikan, kelembutan, dan keharuman karyanya, seperti bunga puspa yang mekar.

Nama "Titiek" mencerminkan keunikan dan keluwesan sosoknya yang khas Indonesia. Sejak saat itu, nama Titiek Puspa resmi melekat dalam seluruh perjalanan karier dan kehidupan seninya.

Kenangan Pertama Kali di Panggil Menyanyi di Istana

Ternyata nama Titiek Puspa adalah pemberian Soekarno, begini kronologi ceritanya

Penyanyi Titiek Puspa berpose saat merayakan ulang tahunnya yang ke 80 di kawasan Gunawarman, Jakarta, Rabu (1/11). Saat Ultahnya, Titiek Puspa mendapat penghargaan telah berkarya selama 63 tahun.

Titiek Puspa mengenang saat pertama kali dipanggil oleh Presiden Soekarno ke Istana Negara pada tahun 1960. Saat itu, ia baru berusia 23 tahun dan merasa syok ketika mendengar undangan tersebut.

"(Bung Karno bilang) Aku mau lihat Titiek Puspa, bawa sini. Saya masih di RRI, eh dipanggil Bapak Presiden. Oh ana apa, kaget aku. Loh, ada apa ini? Sudah pokoknya harus ke sana ya," kenangnya.

Tak Boleh Pakai Rok

Undangan ini disertai syarat khusus yakni tidak boleh pakai rok. Harus pakai kain tradisional. Dalam hitungan menit, Titiek Puspa menyulap penampilannya dengan kebaya yang dipadu kain jarit.

Undangan tersebut memiliki syarat khusus: tidak boleh memakai rok, melainkan harus menggunakan kain tradisional. Dalam waktu singkat, Titiek Puspa berhasil mengubah penampilannya dengan kebaya dan kain jarit. "Jadi ya (tampil) seada-adanya, terus sampai di sana (Bung Karno bilang): Oh ya, iki tha Titiek Puspa. Wah, pinter nganggo jarik, sopo sing njariki?" ia mengungkapkan.

Ketika ditanya Bung Karno, bintang film Inem Pelayan Sexy mengaku bahwa ia memakai kain jarit dan membuat sanggul sendiri. Hal ini semakin membuat Bung Karno terkesan.

"Wah pinter, la jarene kowe pinter nyanyi? (Saya menjawab) Mboten pinter namung saget. Enggak, bukan pintar hanya bisa," jelas Titiek Puspa.

Tak Berani Menatap Bung Karno

Menilik dokumentasi wawancara khusus Titiek Puspa dengan Liputan6.com, Mei 2022, ia menggambarkan wajah Presiden Soekarno yang berkarisma seolah bercahaya. Ia sampai tak berani menatap mata Bung Karno.

Dalam wawancara tersebut, Titiek Puspa menggambarkan wajah Bung Karno yang berkarisma seolah bercahaya. Ia bahkan sampai tidak berani menatap mata presiden.

"Tapi aku waktu ngomong itu enggak berani ngelihat mukanya itu. Itu muka kayak bersinar jeng jeng jeng jeng! Itu yang namanya karisma, innalillahi. Aku sampai lupa begitu," ungkapnya.

"Terus ngomong: Pak, lagunipun punapa, Pak. Takut tahu-tahu nyerondol meluk begitu. Enggak tahu pingsan juga karena enggak tahu apa ya, dia bicaranya tuh jes, jes, jes, jes, gitu. Woh, sudah itu, yang namanya karismatik tuh itulah," tutupnya.