Paula Verhoeven unggah konten tentang NPD, soroti sosok narsis bisa jadi monster dalam hidup

Brilio.net - Di tengah proses perceraiannya dengan Baim Wong, Paula Verhoeven membuat publik menoleh ke arah unggahan terbarunya. Ia membagikan potongan video dari podcast YouTube Oki Setiana Dewi yang menyinggung soal Narcissistic Personality Disorder (NPD), sebuah gangguan kepribadian yang sering kali tersembunyi namun berdampak besar dalam hubungan.

Unggahan di Instagram Story tersebut muncul di saat perhatian publik tertuju pada proses hukum antara dirinya dan Baim Wong di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Sidang putusan perceraian dan hak asuh anak disebut baru akan digelar usai Hari Raya Idul Fitri, meski hingga kini belum ada kepastian tanggalnya.

Konteks waktu unggahan itu pun menimbulkan banyak spekulasi dari warganet. Meskipun tidak ada penjelasan langsung dari Paula, konten yang ia bagikan menyoroti sifat manipulatif dan minim empati dari orang-orang dengan gangguan kepribadian narsistik.

Dalam video yang diunggah ulang oleh Paula, seorang psikolog menjelaskan karakteristik umum dari individu yang memiliki NPD. Ia menekankan bahwa orang dengan kepribadian seperti itu sangat berbahaya secara emosional, karena tak mampu memahami perasaan orang lain.

foto: Instagram/@paula_verhoeven

Psikolog tersebut menggunakan istilah "monster hidup" untuk menggambarkan betapa menyeramkannya sifat orang dengan gangguan ini. Ketidakhadiran empati membuat mereka menjalin hubungan semata demi keuntungan pribadi.

"Mengerikan banget sih sebenernya menurut aku sih, monster hidup, karena kata kuncinya itu mereka nggak punya empati. Mereka itu menikah hanya untuk menambah gain yang dia dapetin, gain ekonomi, gain status sosial, gain penghargaan orang lain," kata sang psikolog bernama dr. Elvine Gunawan, dikutip brilio.net dari YouTube Oki Setiana Dewi, Rabu (9/4).

Lebih jauh, psikolog itu juga menyoroti bagaimana individu NPD cenderung tidak pernah mau disalahkan. Mereka akan mengalihkan kesalahan kepada pasangannya dan menuntut kesabaran tanpa batas.

Sikap egois mereka membuat pasangan sulit untuk menyuarakan emosi atau keberatan. Bahkan, peran sebagai istri pun menjadi beban ketika segala bentuk emosi dianggap sebagai kelemahan.

"(Egois) Itu part lainnya, karena mereka nggak mau disalahin. Jadi kalau misalnya yang nonton podcast ini di titik itu, saran aku mencari pertolongan sih sebenernya. Apa yang Anda tidak bisa lakukan itu bukan sesuatu hal yang normal yang dilakukan," imbuhnya.

foto: Instagram/@paula_verhoeven

Contoh nyata yang diberikan oleh Elvine menggambarkan ketidakadilan dalam hubungan. Ia menjabarkan dinamika rumah tangga yang dikontrol penuh oleh pasangan narsistik, mulai dari urusan finansial hingga tuntutan emosional.

Dalam ilustrasinya, pasangan narsistik disebutkan kerap mengatur pengeluaran secara ketat, bahkan menyalahkan jika istri mempertanyakan jumlah uang yang diberikan. Permintaan yang masuk akal pun bisa direspons secara negatif atau penuh kecurigaan.

"Misal menjadi istri yang sabar. Karena ada selalunya masa istrinya nggak boleh punya emosi sih. Misal dia pulang, istrinya nggak nyapa dia marah. Misal istri minta uang belanjanya naik malah dicari dengan cicilan, nantinya cicilan itu mana bonnya, buat apa aja uangnya, padahal ngasih cuma 2 juta sebulan padahal anaknya ada 4 mana cukup," jelasnya lebih lanjut.

Tidak hanya urusan ekonomi, tekanan juga datang dari sisi sosial. Individu dengan NPD disebutkan kerap menjadikan citra diri sebagai prioritas utama dibanding kenyamanan emosional pasangan.

Pasangan yang mencoba mencari bantuan atau bercerita pun akan dibuat merasa bersalah dengan tuduhan membuka aib rumah tangga. Situasi itu membuat korban semakin tertekan dan kehilangan ruang untuk menyuarakan penderitaannya.

foto: YouTube/Oki Setiana Dewi 

"Ngobrol sama orang, cuma kan gini, nanti dia 'Jangan ceritakan aib keluarga ke orang', 'kamu menceritakan suamimu/istrimu seperti itu namanya menyebarkan aib keluarga', kan gimana ya? Akhirnya dia merasa malu. Jadi yang dipikirin bukan emosi istrinya, tapi nama baik dia di hadapan orang lain," pungkasnya.

Paula tidak menambahkan keterangan apa pun dalam unggahan videonya, tetapi respons warganet langsung mengaitkannya dengan kondisi rumah tangganya yang sedang menghadapi ujian berat. Banyak yang menilai unggahan tersebut sebagai bentuk ungkapan tersirat dari Paula tentang situasi emosional yang tengah ia alami.

Baim Wong dan Paula Verhoeven berebut hak asuh menjelang akhir perceraian.

foto: Instagram/@paula_verhoeven

Proses perceraian antara Baim Wong dan Paula Verhoeven kini masih berlanjut dan belum mencapai titik akhir. Publik terus mengikuti perkembangan kasus ini, terutama terkait keputusan mengenai hak asuh anak.

Perhatian kini tertuju pada siapa yang akhirnya akan mendapatkan hak penuh atas anak-anak mereka. Keduanya diketahui sama-sama menginginkan hak asuh, dan keputusan resmi dari pengadilan direncanakan akan diumumkan pada 16 April 2025.

Paula maupun Baim telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk memperjuangkan hak asuh tersebut. Sidang perdana yang telah digelar pun memunculkan berbagai bukti dan kesaksian yang saling berseberangan dari kedua belah pihak.

Persidangan ini berlangsung di Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan tensi yang cukup tinggi. Tim kuasa hukum Paula menyatakan bahwa berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, anak di bawah umur umumnya berada dalam pengasuhan ibu.

Meski begitu, Baim tak tinggal diam dan terus berupaya membuktikan bahwa ia layak menjadi pengasuh utama. Ia bahkan membawa ahli psikolog anak untuk memberikan pandangan profesional yang mendukung posisinya di hadapan majelis hakim.