<img style=

foto: YouTube/Merry Riana

 

Orang tua Nia bercerai ketika Nia masih berusia 4 tahun. Di usia tersebut, Nia justru lebih banyak merasakan sepi daripada kehangatan keluarga. Ia mengaku lebih banyak mendapatkan luka saat masa kecil.

"Waktu kecil aku lebih banyak ngerasa sepi sih karena mama papa jarang ada di rumah. Dulu kakakku jadi salah satu sumber kesenangan karena bisa main sama dia. Kalau selebihnya papa mama lebih banyak lukanya di masa kecil," tutur Nia.

Nia juga mengatakan bahwa ia memiliki trauma di masa kecil. Ia tidak bisa mendengar suara-suara yang terlalu keras.

"Aku tuh ada trauma tentang suara besar. Aku waktu kecil sering dengar papa sama mama berantem sampai nggak bisa dengar suara keras kayak petir gitu," ucapnya.

"Kejadian tahun lalu jadi salah satu titik terberat dalam hidupku. Tapi yang paling berat waktu papa meninggal. Karena aku itu ketemu sama papa baru saat aku umur 17 tahun. Jadi dulu sama papa waktu kecil, terus udah ilang sendiri-sendiri terus waktu umur 17 tahun baru ketemu lagi dan cuma dikasih waktu 4 tahun buat sama-sama sebelum akhirnya papa pergi selamanya," tambahnya.

Rentetan kesedihan dan trauma masa kecil yang membuat Nia akhirnya mengambil jalan pintas menggunakan narkoba sebagai solusi atas masalah yang dihadapinya.

<img style=

foto: YouTube/Merry Riana

 

Lebih lanjut, menjalani masa rehabilitasi selama 10 bulan membuat Nia Ramadhani lebih mengenali diri sendiri. Ia juga mengaku banyak sekali hikmah yang didapatkan ketika menjalani rehabilitasi.

"Kejadian tahun lalu hikmahnya besar banget buat aku. Jadi di tempat rehab aku malah senang banget karena mempelajari tentang diri aku," tuturnya.

Tak hanya itu, ia juga mengaku hubungannya dengan Ardi menjadi lebih kuat dan lebih indah.

"Selama ini hubungan aku sama Ardi yang aku rasanya kayak sendiri-sendiri, di saat itu malah kayak melebur jadi satu gitu. Makanya aku ngerasa kayak kejadian ini tuh hikmahnya buat pernikahan aku malah indah banget," tukasnya.

Nia Ramadhani juga mengungkapkan jika ia dan Ardi justru saling bertumbuh dan saling memahami satu sama lain saat menjalani masa rehabilitasi.

Selain itu, ia juga mendapatkan banyak pelajaran untuk memperbaiki komunikasi dengan keluarga kecilnya. Nia tak ingin anak-anaknya merasa sungkan atau ragu untuk mengutarakan perasaannya. Nia ingin bisa selalu hadir ketika sang anak membutuhkannya.