Brilio.net - Nama Lord Adi belakangan selalu jadi perbincangan di dunia maya. Pasca tersingkir dari kompetisi Masterchef Indonesia season 8 di babak tiga besar, namanya semakin banyak dipebincangkan. Pemilik nama asli Suhaidi Jamaan ini sebelumnya digadang-gadang bakal keluar sebagai juara. Pasalnya, selama berkompetisi Lord Adi berhasil meraih banyak prestasi bahkan mencetak rekor.

Pria asal Tanah Datar Sumatera Barat ini sangat lihai mengolah berbagai jenis masakan. Bahkan, meski harus berpacu dengan waktu yang singkat, Lord Adi selalu menghasilkan masakan yang enak. Ia juga sangat percaya diri dengan kemampuan masaknya dan menjuluki dirinya sendiri sebagai 'Abang Jago'. Kepercayaan diri inilah yang membuat Lord Adi begitu diidolakan oleh warganet.

Tak banyak yang tahu, di balik sosoknya yang percaya diri dan menghibur ini, Lord Adi menyimpan kisah haru. Ikut audisi Masterchef Indonesia, bukanlah hal yang mudah untuknya. Ia bahkan membuat hidangan audisinya dengan bahan sisa dari peserta lain. Hal ini tak lain karena keterbatasan biaya yang dimilikinya.

perjuangan haru Lord Adi Mastechef © 2021 instagram.com

foto: Instagram/@adi.mci8

Melalui akun YouTube Lord Adi MCI8, pria yang satu ini bercerita mengenai perjuangannya. Ia mengaku datang ke Jakarta berbekal uang Rp 1,5 juta. Lord Adi memulai perjalanan di Masterchef dengan mengirim video audisi bermodal kamera HP. Beruntung, ada teman yang bersedia membantu take video dengan kamera lebih bagus bahkan pakai drone.

Meski ia hanya berbekal uang Rp 1,5 juta, namun tekadnya melebihi itu. "Jujur gue ke Jakarta cuma bawa Rp 1,5 juta tapi di samping itu gue membawa tekad dan semangat yang seratus kali lebih besar dari Rp 1,5 juta itu," ungkap Lord Adi menceritakan awal mula dirinya mengikuti Masterchef Indonesia season 8.

Bermodal uang yang tidak banyak, Lord Adi berencana untuk berbelanja di pasar tradisional demi bisa menyajikan hidangan audisinya kepada juri. Pikirnya, berbelanja di pasar tradisional bakal lebih murah dan bisa tawar menawar. Sayang, karena PPKM, pasar tradisional tutup dan memaksanya harus berbelanja ke mal.

Sampai di mal, Lord Adi pun urung berbelanja melihat harga bahan-bahan yang begitu mahal. Uangnya yang hanya Rp 1,5 juta tak akan cukup untuk membeli barang kebutuhannya.

"Gue kepikian, wah gimana beli bahan-bahan ini padahal uang gue cuma segitu. Cuma temen-temen gue waktu itu yang ikut audisi, gue dapet slot yang terakhir," kenang Lord Adi seperti dikutip brilio.net, Kamis (26/8).

perjuangan haru Lord Adi Mastechef © 2021 instagram.com

foto: Instagram/@adi.mci8

Tak sanggup membeli bahan untuk memasak hidangan audisi, Lord Adi yang saat itu mendapat slot terakhir untuk audisi pun memutar otak. Akhirnya ia menemukan solusi dengan memasak menggunakan bahan-bahan sisa kontestan lain.

"Dan karena gue slot terakhir, pasti banyak bahan-bahan yang lebih kan, ekstra yang dipakai sama temen-temen gue yang berlebihan. Jadi gue memanfaatkan kesempatan itu memakai bahan yang berlebih tadi untuk menjadikan satu hidangan," terangnya.

Lord Adi mengaku ia dapat bahan-bahan sisa seperti kaki bebek dari Victor, ada santan dari Bryan dan teman-teman lain yang dikenalnya saat itu seperti Febs, Oliv dan Wita juga membantunya. Satu-satunya bahan makanan yang ia beli yakni daun ginseng seharga Rp 2.500.

Bahkan, untuk mendapat telur sebagai bagian dari hidangannya, ia rela tidak sarapan. Lord Adi tidak mengambil sarapannya dan meminta pihak hotel untuk menggantinya dengan telur mentah. Telur ini olehnya kemudian dibuat untuk menghidangkan perkedel.

perjuangan haru Lord Adi Mastechef © 2021 instagram.com

foto: Instagram/@adi.mci8

Lord Adi mengaku dirinya memang pernah bekerja menjadi juru masak pada tahun 1999 hingga 2002. Di awal episode galeri Masterchef, dirinya mengandalkan skill masak yang pernah dimilikinya. Ia tak memiliki buku resep atau apapun yang menunjangnya selain pengalaman tersebut.

Mulai babak awal hingga 10 besar, Lord Adi mengaku dirinya hanya main aman dan tidak mengeksplor skill memasaknya. Sampai di top 10, dirinya mulai belajar dan menganalisa kekuatan lawan. Satu hal yang terus dipegangnya yakni ia tak pernah meremehkan kontestan-kontestan lain.

Ia pun mulai berhasil menemukan sentuhan yang pas untuk masakannya. Sampai-sampai, Lord Adi berhasil menang challenge 8 kali sekaligus mencetak rekor. Lord Adi juga mengaku dirinya sering dinasehati untuk membaca buku, namun ia mengaku pikirannya telah penuh. Pengalaman di cold kitchen dan hot kitchen sebelumnya juga membuatnya percaya diri dengan kemampuan masaknya.

Terakhir, Lord Adi menyampaikan ucapan terimakasih pada orang-orang yang telah mendukungnya selama di galeri. Ia juga mengatakan dirinya tak akan berhenti di sini dan bakal eksis dengan membagikan resep masakan ala dirinya.

"Saya di Sumatera Barat juga nggak banyak teman-teman. Now, saya punya banyak teman, termasuk kalian yang sudah mendukung saya. Buat semuanya saya terimakasih banyak, thank you for everything. Aku akan tetap berkarya dan aku akan share kepada kalian menu-menu yang aku buat di galeri. Dan menu-menu lain yang gue rasa gue bisa buat," ucapnya.

Lord Adi juga menyampaikan pesan penting untuk para penggemarnya, sekaligus untuk memotivasi dirinya.

"Kalah bukan karena gue lemah, menang bukan karena kita kuat. Tapi kita percaya aja, kita berusaha tapi ada lagi yang di atas kita yaitu takdir," tutupnya.