Brilio.net - Posisi Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN) kembali menuai sorotan publik. Sejak resmi diangkat, vokalis band Seventeen ini terus mendapat berbagai kritik yang mempertanyakan kapasitasnya sebagai seorang musisi yang dipercaya memimpin sebuah badan usaha milik negara di bidang perfilman.

Menanggapi berbagai perdebatan tersebut, Ifan akhirnya angkat bicara melalui unggahan terbarunya di media sosial. Dia tidak hanya memberikan klarifikasi tetapi juga membuka ruang diskusi, termasuk kemungkinan dirinya mundur dari jabatan tersebut.

Dalam unggahannya, Ifan menegaskan bahwa dia siap digantikan apabila memang ada sosok yang lebih mampu memimpin PFN. Pernyataan ini disampaikannya dengan penuh kesadaran dan tanpa ambisi untuk mempertahankan jabatan semata.

"Apabila ada siapapun teman2 yang dirasa mampu, mau dan bisa menggantikan saya, silahkan datang ke kantor PFN kapanpun. Pintu PFN akan selalu terbuka. Dan apabila saya rasa ada orang yang lebih mampu menggantikan saya, saya akan mundur," tulis Ifan dalam unggahan Instagramnya, dikutip brilio.net pada Minggu (23/3).

foto: Instagram/@ifanseventeen

Meski demikian, Ifan meminta kesempatan untuk tetap bekerja jika belum ada pengganti yang layak. Dia ingin tetap mengemban tugas tersebut meskipun berat.

"Namun jikalau belum ada, tolong biarkan saya bekerja. Karna saya tidak akan mundur dari sebuah penugasan seberat apapun situasinya sampai titik ujung perjuangan. Bismillah," tambahnya.

Dalam klarifikasinya, Ifan menjelaskan bahwa sebelum dirinya, ada beberapa kandidat yang ditawarkan posisi tersebut namun menolak karena mengetahui kondisi PFN yang sangat berat.

"Btw sebelum saya, ada beberapa kandidat yang ditawarkan dan menolak karna mengetahui keadaan PFN yang sangat berat, dengan kondisi yang hampir mustahil," jelasnya.

foto: Instagram/@ifanseventeen

Ifan mengungkapkan motivasinya menerima jabatan tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada negara. Padahal, saat itu kondisi PFN sedang krisis.

"Lalu kenapa saya mau?! Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak dinegara yang kita cintai ini, saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi. Jadi begitu saya ditawarkan, saya rasa ini kesempatan untuk pengabdian yang saya yakini," ungkap Ifan.

Dalam unggahannya, Ifan juga menjelaskan kondisi keuangan PFN yang saat ini masih "bleeding" atau merugi. Ia mengungkapkan berbagai permasalahan yang kini menjadi tanggung jawabnya sejak dilantik sebagai Direktur Utama.

"Hutang yang masih menumpuk puluhan milyar, beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, hutang vendor, BPJS, hingga THR yang sampai saat ini belom tersampaikan untuk seluruh pegawai, ini persoalan yang secara otomatis berpindah kepundak saya setelah pelantikan," paparnya.

Lebih lanjut, Ifan menegaskan bahwa jabatan yang diembannya bukanlah pekerjaan yang mudah. Ia mengaku jika tengah berusahaa menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi PFN.

foto: Instagram/@ifanseventeen

"Jadi ini bukan 'kerjaan' yang sifatnya 'ongkang-ongkang kaki' lalu dapat gaji. Kedepannya harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini untuk menyelesaikan persoalan diatas," tegasnya.

Ifan juga mengungkapkan bahwa PFN bukan perusahaan yang mendapatkan anggaran dari APBN. Untuk memenuhi biaya operasional termasuk gaji karyawan, PFN hanya mengandalkan pemasukan yang dihasilkan sendiri. Kondisi ini membuat pembayaran gaji karyawan bahkan hanya mencapai 30-40% dari yang seharusnya selama berbulan-bulan.

Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari Kementerian BUMN maupun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait pernyataan Ifan Seventeen. Publik pun masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai masa depan kepemimpinan di PFN.