Brilio.net - Masih teringat lagu qasidah berjudul Perdamaian? Lagu dengan lirik sederhana namun penuh makna ini dipopulerkan oleh grup kasidah legendaris, Nasida Ria.

Sebagai salah satu grup kasidah yang telah berdiri sejak lama, kontribusi Nasida Ria dalam dunia musik religi Indonesia layak mendapat apresiasi. Grup ini mulai dibentuk pada tahun 1975 oleh almarhum Kiai H. Mudrikah Zain, dan kini dilanjutkan oleh Choliq Zain.

Dalam rentang waktu lebih dari lima dekade, Nasida Ria telah menghasilkan lebih dari 35 album dengan nuansa musik Arab klasik yang khas dan mudah dinikmati. Eksistensinya sangat kuat di panggung musik religi, baik dalam negeri maupun di tingkat internasional.

Seiring waktu, susunan personel dalam grup ini mengalami banyak perubahan. Grup yang dahulu dikenal sebagai pelopor kasidah modern ini kini diperkuat oleh generasi kedua dan ketiga, dengan beberapa anggota generasi pertama yang masih aktif.

Meskipun jarang tampil di layar televisi, Nasida Ria tetap aktif berkarya dan tampil. Bahkan, grup ini sempat tampil di Jerman dalam acara Opening Week Music Program Documenta Fifteen di Kassel. Dalam kesempatan tersebut, salah satu lagu yang dibawakan adalah Perdamaian, yang disambut antusias oleh penonton internasional.

Generasi sekarang memang nggak terlalu mengenal Nasida Ria. Namun, bagi generasi 80-an dan 90-an pasti grup musik ini begitu melekat. Sebagai ajang nostalgia, berikut ini 9 potret lawas Nasida Ria saat manggung di era 80-an dan 90-an, Kamis (5/6).

1. Nasida Ria merupakan grup kasidah yang beranggotakan 10 personel di dalamnya.

potret lawas nasida ria © berbagai sumber

foto: Instagram/@nasidariasemarang

2. Rien Jamain dan kawan-kawannya menjadi anggota pertama yang bernyanyi untuk Nasida Ria kala baru dibentuk.

potret lawas nasida ria © berbagai sumber

foto: Instagram/@nasidariasemarang

3. Kelompok musik yang ber-basecamp di Semarang itu cukup banyak mempopulerkan lagu-lagu yang kental dengan nilai islami.

potret lawas nasida ria © berbagai sumber

foto: Instagram/@nasidariasemarang

4. Meski liriknya tampak sederhana, namun setiap lagu yang dinyanyikan sarat akan makna tentang kehidupan.

potret lawas nasida ria © berbagai sumber

foto: Instagram/@nasidariasemarang

5. Konsep lagu yang dipopulerkan oleh Nasida Ria memiliki gaya Arab klasik dengan mencampurkan instrumen barat modern.

potret lawas nasida ria © berbagai sumber

foto: Instagram/@nasidariasemarang

 

Lagu-Lagu Nasida Ria yang Masih Hits hingga Sekarang.

1. Perdamaian

Lagu yang mengangkat tema toleransi dan anti-kekerasan ini menjadi salah satu karya paling ikonik. Liriknya sederhana namun kuat, menjadikan Perdamaian sebagai lagu yang sering dinyanyikan ulang di berbagai acara, bahkan dibawakan saat Nasida Ria tampil di Jerman dalam Documenta Fifteen.

2. Kota Santri

Menggambarkan suasana religius dan kehidupan di kota penuh nilai-nilai keislaman. Lagu ini lekat dengan identitas budaya pesantren dan sering diputar saat perayaan-perayaan keagamaan.

3. Bom Nuklir

Lagu ini cukup unik karena mengangkat tema global, yakni bahaya perang dan senjata nuklir. Dengan gaya lirik qasidah, pesan anti-perang dan perdamaian dunia disampaikan secara lugas namun tetap religius.

4. Jilbab Putih

Menyuarakan pesan tentang keindahan dan makna spiritual dalam berhijab. Lagu ini populer di kalangan perempuan muslim dan sering digunakan dalam kegiatan dakwah dan acara islami.

5. Tahun 2000

Sebuah lagu futuristik yang pada zamannya berbicara tentang perkembangan zaman dan tantangan umat Islam di masa depan. Gaya liriknya progresif dan visioner, menjadikannya menarik bagi pendengar lintas generasi.

6. Pengantin Baru

Berisi nasihat pernikahan dan rumah tangga dalam balutan lirik ringan dan mudah diingat. Lagu ini sering digunakan dalam acara resepsi atau pengajian pernikahan.

7. Anak Yatim

Mengangkat nilai empati dan kepedulian terhadap anak-anak yatim, lagu ini mengandung pesan moral yang kuat dan menyentuh hati.

Nasida Ria berhasil mempertahankan relevansi dengan menyuguhkan tema universal seperti perdamaian, moralitas, hingga sosial-politik dalam format kasidah modern. Beberapa lagunya kini kembali populer melalui media sosial, digunakan dalam video pendek, atau di-cover oleh musisi muda.