Brilio.net - Wabah virus Corona yang merebak di Wuhan, China, menimbulkan keprihatinan tak hanya di Negeri Tirai Bambu sendiri, melainkan banyak negara. Diketahui, setidaknya virus Corona telah menyebar ke lebih dari 90 negara di dunia. Di Indonesia misalnya pemberitaan tentang masuknya virus Corona menimbulkan dampak sulitnya masyarakat mendapatkan masker dan alat pencegahan lainnya. Hal itu dirasakan oleh Adi Nugroho.

Kabar mengenai harga masker yang melonjak sudah diketahui oleh Adi Nugroho dan juga sang istri, Donita beberapa saat lalu. Adi mengaku awalnya tidak percaya dengan kenaikan harga masker di pasaran. Ayah dua anak ini sempat merasa bahwa penjualan masker di market place adalah penipuan karena kala itu virus Corona belum masuk ke Indonesia.

"Kemarin sempat lihat, kalau nggak salah dua minggu lalu harga (masker) emang udah pada naik sih. Jadi, yang pertama kali ngabarin tuh Donita, 'kamu tahu nggak sih, sekarang harga masker udah jutaan'. Tapi kita nggak terlalu gubris, karena waktu itu Corona-nya masih di Wuhan kan. Bahkan pas cek di market place gitu, jualnya langsung satu karton, cuma pas dicek lagi kok kaya nipu ya hehe," tutur Adi Nugroho saat dijumpai di kawasan Jalan Kapten Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, seperti brilio.net kutip dari kapanlagi.com (9/3).

 

 

<img style=

foto: Instagram/@adinugroho_st

 

Penyebaran virus Corona di Indonesia membuat Adi Nugroho merasa was-was. Pasalnya, kedua anak Adi Nugroho pernah mengalami demam tinggi hingga masuk rumah sakit. Sebagai tindakan pencegahan virus Corona, pria kelahiran 1978 ini merasa harus memiliki cadangan masker di rumah dan tidak ingin kehabisan karena kepanikan yang sedang melanda masyarakat Indonesia.

"Aku punya anak kecil dua. Dua tahun sama empat tahun, anakku yang pertama itu dia kalau demam tinggi pernah dirawat di rumah sakit. Jadi agak takut nih kalau yang virus-virus kaya gini, takutnya demam. Kalau anak yang kedua sempat masuk ICU karena pernapasannya kan. Aku juga bilang jangan sampai dia batuk, jangan sampai dia bermasalah sama pernapasan, kaya flu atau segala macam. Jadi emang kita sekeluarga untuk menjaga anak kita ini, karena memang kita sudah menyiapkan juga. Takutnya kemarin, karena pada panik, takut nggak ada sama sekali, jangan sampai kita nggak punya. Itu aja sih. Karena kayaknya lihat di socmed, segala macam. Kok orang2 pada beli semua nih, jangan sampai stock abis," ungkap Adi Nugroho.

Adi Nugroho mengaku kesal dengan kenaikan harga masker yang luar biasa. Kesehatan kedua buah hati yang masih kecil menjadi prioritas Adi Nugroho. Oleh sebab itu, akhirnya dia nekat pergi dari satu apotek ke apotek lain demi memperoleh masker untuk keluarganya.

"Kesel banget sih, kesel tapi butuh gimana ya heheh. Jadi emang dua hari lalu ada kabar Corona di Indonesia di Depok. Terus dikabarin sama istri, kebetulan aku lagi ada kerjaan. Dia ngabarin, 'swalayan udah pada kosong nih, orang-orang pada ngambil barang, gini-gini'. Awalnya kita masih tenang, tapi pas dikasih foto-fotonya, wah benar lho pada kosong barang-barang. Takutnya kita kan masih punya dua anak nih yang masih kecil kan, ada yang dua tahun, ada yang empat tahun terus gimana caranya ya. Yaudah karena salah satu yang penting itu kan masker, nah pas aku lagi break aku langsung ke apotek langganan. Kita telpon dulu, ternyata barangnya nggak ada. Yaudah kita nekat tuh dateng langsung (ke apotek). Udah datengin beberapa tempat nggak ada, dan akhirnya ada yang jual saat itu kita langsung ngantri, dan abis. Dan akhirnya dapet dengan harga satu box nya itu Rp. 550 ribu," tutur pembawa acara kondang tersebut.