Brilio.net - Memasuki usia 72 tahun akan jadi hal yang lumrah jika dipanggil dengan sebutan kakek. Akan tetapi tidak bagi sosok yang satu ini. Kak Seto begitu sapaannnya, justru dikenal dengan namanya yang lekat dengan dunia anak-anak. Sapaannya tersebut tak lain karena ia dikenal sebagai figur guru besar di dunia pendidikan anak. Terhitung, ia sudah mengabdi selama 54 tahun di dunia pendidikan anak.

Namun di balik nama besarnya, pria yang lahir di Klaten tersebut punya perjalanan hidup yang penuh liku. Pemilik nama lengkap Seto Mulyadi ini pernah merasakan pahit dan getirnya menjalani kehidupan di Jakarta sebagai perantau. Momen tersebut diceritakan Kak Seto melalui sebuah unggahan di akun Instagram-nya baru-baru ini.

Siapa sangka jika pria yang memiliki kembaran bernama Kresno Mulyadi ini pernah menjadi gelandangan hingga tidur di tempat sampah, lantaran tak memiliki keluarga atau kerabat yang dikenal. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia pun harus menjalani berbagai pekerjaan serabutan.

"Sejak menginjakkan kaki di Jakarta 54 tahun yang lalu, tanpa bekal dan tanpa tujuan, saya menggelandang dengan pekerjaan serabutan hingga tidur di tempat sampah," ujarnya, dilansir brilio.net Jumat (19/4).

 

 

Perjalanan hidupnya mulai berubah ketika bertemu dengan sosok yang sangat berjasa. Sosok yang ia panggil Pak Kasur (tokoh pendidikan Indonesia) tersebut yang mengangkat derajatnya menjadi Guru Besar pemerhati anak-anak. Awalnya, ia menjadi asisten pemilik taman kanak-kanak sebelum akhirnya menempuh pendidikan psikologi hingga jenjang S3.

kak seto ungkap pernah jadi gelandangan © instagram

foto: Instagram/@kaksetosahabatanak

"Hidup saya berubah sejak bertemu dengan Pak Kasur pada tgl 4-4-1970, yang akhirnya mengantar perjalanan saya sebagai 'Sahabat Anak' sampai sekarang," kata creator "Si Komo" ini.

Meski telah memiliki nama besar hingga dikenal luas publik sebagai pemerhati anak-anak, nyatanya tak membuat Kak Seto lupa diri. Ia menganggap, sejatinya manusia akan terus berproses selama menjalani hidup.

"Proses yang tidak mudah, penuh liku-liku dan panjang membuat diri saya semakin ditempa sejak muda. Hingga saat ini pun, saya percaya proses tersebut masih terus berlangsung," paparnya.

Kak Seto pun sangat berterima kasih kepada sosok berjasa dalam hidupnya juga kepada semua pihak yang selalu memotivasinya. Termasuk, berbagai kritik yang menurutnya turut berperan untuk membuatnya menjadi sosok yang lebih baik.

kak seto ungkap pernah jadi gelandangan © instagram

foto: Instagram/@kaksetosahabatanak

"Maka saya sangat berterima kasih atas semua kritik dan saran membangun yang sahabat berikan untuk menjadikan kita semua sahabat anak yang lebih baik lagi. Karena saya percaya negeri ini butuh lebih banyak lagi sahabat anak. Tidak hanya dapat menaruh tanggungjawab pada satu individu saja yang tentu tak luput dari ketidaksempurnaan," ujarnya.

Selain mengenang momen 54 mengabdi sebagai pemerhati anak yang dijembatani oleh Pak Kasur, sosok berjasa dalam hidupnya, melalui postingan di Instagram, Kak Seto juga turut mengutarakan permohonan maaf jika ada kekurangan selama berkecimpung di dunia anak. Ia pun mengajak banyak pihak untuk bersama-sama berkarya demi kepentingan terbaik untuk anak-anak Indonesia.

"Saya pun tak lupa mohon maaf bila apa yang telah saya persembahkan di dunia anak-anak selama ini masih penuh dengan kekurangan. Mari kita erat bergandeng tangan untuk terus berkarya demi kepentingan terbaik bagi anak-anak Indonesia tercinta…!" pungkas Kak Seto.