Brilio.net - Sebelum memasuki bulan Ramadhan pada tahun ini, kamu yang belum menyelesaikan hutang puasa tahun sebelumnya, wajib segera melunasinya. Lantas apa yang dimaksud hutang puasa Ramadhan?

Sederhananya, hutang puasa Ramadhan dikenal sebagai qadha atau mengganti hutang puasa pada tahun sebelumnya. Di mana setiap muslim wajib mengganti atau mengqadha puasa sejumlah hari yang pernah ditinggalkan di bulan Ramadhan tahun lalu. Sedangkan hukum qadha puasa ialah wajib.

Sebelum menjalani puasa baik itu puasa Ramadhan, qadha, maupun lainnya, wajib hukumnya memiliki niat. Nah, niat puasa merupakan salah satu rukun ibadah puasa itu sendiri. Apabila tidak berniat puasa maka puasanya tidak sah. Niat puasa sendiri tidak harus dilafadzkan secara lantang cukup terbesit dalam hati, sudah dianggap sah.

Untuk memahami lebih jauh niat sahur bayar hutang puasa Ramadhan, atau qadha puasa kamu perlu simak ulasan berikut ini. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (24/2).

Pengertian qadha puasa Ramadhan.

Niat sahur bayar hutang puasa Ramadhan © 2024 brilio.net

foto: freepik.com

Puasa qadha Ramadhan adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan karena alasan tertentu, seperti sakit, haid, hamil, menyusui, atau safar. Puasa qadha Ramadhan ini hukumnya wajib bagi orang yang mampu melakukannya, berdasarkan firman Allah SWT:

Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. (QS. Al-Baqarah: 184)

Niat sahur bayar hutang puasa Ramadhan © 2024 brilio.net

foto: tafsirweb

"Ayymam ma'ddt, fa mang kna mingkum maran au 'al safarin fa 'iddatum min ayymin ukhar, wa 'alallana yuqnah fidyatun a'mu miskn, fa man taawwa'a khairan fa huwa khairul lah, wa an tam khairul lakum ing kuntum ta'lamn"

Artinya:

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 184)

Ketika mengqadha puasa Ramadhan maka sebaiknya kamu juga perlu memahami niatnya. Sebagaimana diterangkan oleh syekh Sulaiman Al-Bujairimi dalam Hasyiyatul Iqna’-nya bahwa:

“Disyaratkan memasang niat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Syarat ini berdasar pada hadits Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak memalamkan niat sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, tidak ada jalan lain kecuali berniat puasa setiap hari berdasar pada redaksi zahir hadits,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, [Darul Fikr, Beirut: 2007 M/1428 H], juz II).

Adapun niat sahur bayar hutang puasa Ramadhan atau lafal niat puasa qadha Ramadhan sebagai berikut:

Niat sahur bayar hutang puasa Ramadhan © 2024 brilio.net

foto: Nu Online

"Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa."

Artinya:

Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala.

Niat puasa qadha Ramadhan sebaiknya juga diucapkan pada malam hari. Niat puasa qadha ini boleh diucapkan dalam bahasa Arab maupun latin.