Lantas bagaimana dengan cerpen sekolah? Sebenarnya cerpen merupakan cerita pendek yang bebas dituliskan dengan tema apa saja dan sesuai dengan kesukaan penulisnya.

Contoh menulis cerpen sekolah, lengkap dengan pengertian © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Cerpen sekolah adalah cerita pendek fiksi yang menggambarkan kehidupan di sekolah, baik itu di dalam kelas, di koridor, di ruang guru, atau di luar kampus. Cerpen sekolah sering kali mencerminkan situasi dan masalah yang dihadapi oleh siswa atau guru di sekolah, seperti persaingan antar siswa, tekanan akademik, persahabatan, perselingkuhan, atau konflik dengan orang tua.

Cerpen sekolah dapat menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan moral dan nilai-nilai positif kepada pembaca muda, karena cerita tersebut dapat menghadirkan situasi kehidupan nyata di sekolah yang dapat diidentifikasi oleh para pembaca. Dalam cerpen sekolah, karakter-karakter utama sering kali mengalami perubahan atau pertumbuhan dalam diri mereka, melalui konflik dan tantangan yang mereka hadapi di sekolah.

Cerpen sekolah juga dapat membantu memperkuat ikatan antara siswa, guru, dan orang tua, karena cerita tersebut dapat memperlihatkan perspektif yang berbeda-beda dari masing-masing pihak dalam konteks kehidupan di sekolah. Dengan memahami dan menghargai perspektif orang lain, para pembaca dapat belajar untuk lebih menghormati perbedaan dan menumbuhkan empati terhadap orang lain.

Supaya kamu lebih mudah menulis cerpen. Berikut contoh menulis cerpen sekolah lengkap dengan cara membuatnya, dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (2/5).

Contoh menulis cerpen sekolah, lengkap dengan pengertian © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Cara menulis cerpen sekolah.

1. Memilih tema yang menarik.

Pilih tema cerita yang menarik dan sesuai dengan usia dan minat anak-anak. Misalnya, cerita tentang persahabatan, petualangan, keberanian, atau fantasi. Pastikan tema cerita dapat menginspirasi anak-anak dan dapat memberikan pelajaran moral yang baik.

2. Membuat plot cerita.

Plot cerita adalah urutan peristiwa atau kejadian dalam cerita. Buatlah plot cerita yang jelas dan mudah dipahami oleh anak-anak. Plot cerita harus memiliki konflik utama yang harus diatasi oleh tokoh cerita. Konflik harus menarik dan dapat memicu rasa penasaran dan ingin tahu anak-anak.

3. Menentukan tokoh cerita.

Buatlah tokoh cerita yang mudah dikenali dan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi anak-anak. Tokoh cerita harus memiliki sifat yang positif dan dapat memberikan contoh yang baik. Pastikan tokoh cerita memiliki karakter yang kuat dan konsisten sepanjang cerita.

4. Membangun setting cerita.

Setting cerita adalah latar atau tempat di mana cerita berlangsung. Pastikan setting cerita mudah dipahami dan sesuai dengan tema cerita. Setting cerita harus memberikan gambaran yang jelas tentang suasana dan lingkungan di mana cerita berlangsung. Misalnya di sekolah, rumah, kebun binang, tempat wisata atau di perpustakaan. Gambarkan latar dengan jelas agar pembaca terjun dalam cerpen yang kamu buat.

5. Membuat konflik dan momen klimaks.

Konflik dan momen klimaks adalah bagian penting dari cerita. Konflik harus menarik dan dapat memicu rasa penasaran dan ingin tahu pada anak-anak. Momen klimaks harus memberikan kejutan dan memunculkan perasaan atau emosi yang kuat pada anak-anak.

6. Memberikan pesan moral yang baik.

Cerpen harus memberikan pesan moral yang baik dan dapat menjadi pelajaran bagi anak-anak. Pesan moral harus sesuai dengan tema cerita dan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi anak-anak.

7. Mengecek tata bahasa dan ejaan.

Sebelum menyelesaikan cerpen, pastikan tata bahasa dan ejaan dalam cerita sudah benar dan mudah dipahami. Hal ini penting agar cerita dapat dinikmati dengan baik oleh anak-anak. Setelah kamu selesai membuat cerpen sebaiknya kamu mengedit kembali untuk mengetahui adakah salah ejaan atau typo.

Contoh menulis cerpen sekolah.

Contoh menulis cerpen sekolah, lengkap dengan pengertian © 2023 brilio.net

foto: pexels.com

Contoh 1

Judul cerpen: Pelajaran yang Berharga

Hari itu, di kelas 4 SD, Guru Rina memberikan tugas membuat bunga dari kertas. Namun, saat itu terlihat murid yang duduk di belakang, Ali, terlihat tidak fokus dan tidak mengerjakan tugasnya dengan serius.

Setelah tugas selesai, Guru Rina memeriksa hasil karya murid-muridnya. Namun, ketika sampai pada karya Ali, Guru Rina menemukan bunga kertas yang rusak dan tak beraturan. Guru Rina lalu menghampiri Ali dan bertanya, “Kenapa kamu tidak serius dalam mengerjakan tugas ini?”

Ali lalu bercerita bahwa ayahnya sedang sakit dan ia terus memikirkannya. Guru Rina lalu memberikan nasihat yang berharga, “Kamu harus belajar untuk membagi perhatianmu dan fokus pada tugas saat itu. Namun, saya sangat menghargai kejujuranmu dan kamu tetap bisa belajar dari kesalahanmu.”

Dari pengalaman tersebut, Ali belajar bahwa ia harus tetap fokus dalam segala kegiatan yang ia lakukan dan membagi perhatiannya untuk bisa meraih hasil yang baik.

Contoh 2

Judul: Ujian Tidak Hanya Soal Nilai

Hari itu, Umar yang duduk di kelas 6 SD, sangat gelisah menjelang ujian akhir semester. Ia selalu mendapat nilai yang kurang memuaskan, dan ia khawatir mendapat nilai yang buruk lagi. Ia juga sering dihina oleh teman-temannya karena nilainya yang rendah.

Saat ujian dimulai, Umar merasa sangat tegang dan sulit untuk berkonsentrasi. Namun, ia teringat perkataan Ibu, “Ujian tidak hanya soal nilai, tetapi juga tentang pengalaman dan belajar dari kesalahan.”

Setelah ujian selesai, Umar merasa sedikit lega. Namun, ia masih khawatir tentang hasil ujiannya. Beberapa hari kemudian, saat Ibu memberikan rapor, Umar terkejut mendapat nilai yang cukup baik. Ia merasa sangat senang dan bangga dengan dirinya sendiri.

Dari pengalaman tersebut, Umar belajar bahwa ujian tidak hanya tentang nilai, tetapi juga tentang pengalaman dan belajar dari kesalahan. Ia juga belajar untuk tetap fokus dan berusaha keras meskipun mendapat hinaan dari teman-temannya.

Contoh 3

Judul: Persahabatan Sejati

Santi dan Eka adalah sahabat sejak kecil. Mereka selalu bersama dan belajar bersama di sekolah. Namun, suatu hari, Eka pindah ke kota lain karena pekerjaan ayahnya. Santi merasa sangat kehilangan temannya, dan merasa sulit untuk beradaptasi dengan teman-teman baru.

Beberapa bulan kemudian, Eka datang berkunjung ke kota Santi. Mereka sangat senang bisa bertemu lagi. Saat berbicara, Eka bercerita tentang kehidupannya di kota baru dan mengenalkan teman-temannya yang baru. Santi merasa sedikit cemburu dan khawatir bahwa Eka akan meninggalkannya untuk teman-teman yang baru.

Namun, Eka meyakinkan Santi bahwa persahabatan mereka tetap kuat dan tidak akan pernah berubah. Ia juga mengatakan bahwa teman-teman baru hanya sebagai tambahan, dan tidak akan menggantikan tempat Santi dalam hatinya.

Dari pengalaman tersebut, Santi belajar bahwa persahabatan sejati tidak akan pernah pudar meskipun jarak dan waktu memisahkan. Ia juga belajar untuk tidak merasa cemburu atau takut kehilangan teman, karena persahabatan yang baik akan selalu tetap ada.

Contoh 4

Judul: Bukan Karena Sepatu

Siti adalah murid baru di kelas 5 SD. Saat pertama kali datang ke sekolah, ia merasa sangat canggung dan tidak percaya diri. Namun, ia selalu memakai sepatu baru dan tas ransel yang modis, sehingga banyak teman-temannya yang tertarik dan ingin berteman dengannya.

Namun, setelah beberapa hari, teman-teman Siti mulai tidak menyukainya. Mereka merasa Siti terlalu sombong dan hanya memperhatikan dirinya sendiri. Siti merasa sangat kesepian tanpa teman-temannya dan merenungkan apa yang telah dia lakukan untuk membuat mereka jengkel.

Akhirnya, Siti memutuskan untuk mengubah perilakunya dan mencoba menjadi lebih ramah dan baik hati. Dia mencoba untuk mendengarkan teman-temannya dan membantu mereka ketika mereka membutuhkannya. Lambat laun, teman-teman Siti mulai merasakan perubahan dalam dirinya dan mereka mulai membuka hati untuknya kembali.

Siti belajar bahwa menjadi terlalu fokus pada dirinya sendiri dan tidak memperhatikan orang lain tidak akan membawa kebahagiaan. Dengan menjadi lebih peduli dan memperhatikan teman-temannya, Siti mendapatkan kembali persahabatannya dan merasa lebih bahagia. Dia juga mempelajari nilai-nilai kehidupan yang penting dan membawanya untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.