Brilio.net - Kalimat aktif dan kalimat pasif adalah kalimat yang keberadaannya penting, mengingat fungsinya sebagai pembangun struktur arti bahasa secara lebih lengkap. Kalimat aktif dan kalimat pasif ini banyak ditemui di setiap membaca tulisan, baik di media cetak maupun media massa.

Walaupun banyak ditemui di mana-mana, banyak yang belum memahami arti dari kalimat aktif dan kalimat pasif serta peletakan pada tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berikut perbedaan, fungsi, serta contoh kalimat aktif dan kalimat pasif.

Perbedaan kalimat aktif dan kalimat pasif.

Kalimat aktif.
1. Adanya imbuhan me- atau ber- pada predikat.
2. Subjek melakukan tindakan secara langsung.
3. Memiliki unsur SPOK (subjek-predikat-objek-keterangan) atau SPK (subjek-predikat-keterangan).

Kalimat pasif.
1. Imbuhan ter-, di-, ter-an, ter- ke- an pada predikat.
2. Subjek tidak melakukan tindakan secara langsung.
3.Memiliki kata ganti yang dapat menunjukkan sesuatu kepunyaan.

Kalimat aktif.

Kalimat aktif dapat diartikan sebagai kalimat yang subjeknya melakukan aktivitas atau tindakan dan menggunakan kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindakan tersebut. Dan juga berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang, baik sedang atau telah melakukan sesuatu.

Jenis kalimat aktif.

1. Kalimat aktif transitif.

Kalimat yang memerlukan objek dalam susunan kalimatnya agar dapat melengkapi rangkaiannya. Kegunaan transitif dapat diubah menjadi pasif dengan cara mengubah kata kerjanya menjadi bentuk pasif dengan imbuhannya.

Contoh:
Adik bermain bola

2. Kalimat aktif intransitif.

Kalimat aktif yang di dalamnya tidak terdapat objek. Walaupun demikian, makna dapat tersampaikan dengan baik. Kalimat ini tidak dapat diubah ke kalimat pasif karena tidak terdapat objek. Kata kerja yang berperan sebagai predikat biasanya diberi imbuhan ber-

Contoh:
Rika memasak di dapur.

3. Kalimat semitransitif.

Kalimat aktif yang tidak terdapat objek di dalam kalimatnya dan hanya diikuti unsur pelengkap. Sama seperti kalimat aktif intransitif, semitransitif juga tidak dapat diubah ke kalimat pasif.

Contoh:
Makanan ini basi.

4. Kalimat aktif dwitransitif.

Kalimat aktif yang di dalam unsurnya hanya terbentuk dari objek dan pelengkap saja. Kalimat ini juga bisa diubah menjadi kalimat pasif.

Contoh:
Ayah selalu menjenguk nenek yang ada di kampung setiap bulan.

Contoh kalimat aktif.

1. Tiara menonton film Pengabdi Setan di kamarnya.
2. Nia mengendarai sepeda motor dengan pelan.
3. Anjing itu menggonggong.
4. Petani bersiap menanam padi.
5. Ayah menajamkan pisau dengan menggunakan asahan.
6. Siti merapikan tempat tidur saat pagi hari.
7. Adik sedang bermain di taman.
8. Pak lurah berpidato di lapangan pagi ini setelah dilantik.
9. Nina menangis sendirian saat malam hari.
10. Toni makan sampai kenyang.
11. Makanan ini berlabel halal
12. Aku bergegas pulang.
13. Frida berusaha dengan sangat giat.
14. Dina bernyanyi hingga suaranya habis.
15. Hakim memutuskan hukuman 12 tahun penjara.

 

Magang: Cut Raudhatus Safiqah