Cara menulis essay yang baik dan benar

contoh essay bahasa Inggris © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Tentukan topik atau tema yang ingin dibahas dalam essay

Topik atau tema harus menarik, relevan, dan spesifik. Topik atau tema juga harus sesuai dengan tujuan penulisan, yaitu untuk memberikan informasi, meyakinkan, menghibur, atau mengkritik pembaca.

2. Lakukan riset atau penelitian tentang topik atau tema yang dipilih

Riset atau penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membaca buku, jurnal, artikel, atau sumber lain yang terpercaya; mengamati, mengalami, atau melakukan eksperimen; atau mengadakan wawancara, survei, atau diskusi dengan orang yang berkompeten. Riset atau penelitian bertujuan untuk mendapatkan fakta, data, teori, atau argumen yang mendukung opini penulis.

3. Buat kerangka atau outline essay

Kerangka atau outline essay adalah rencana atau sketsa tulisan yang berisi poin-poin utama yang akan dibahas dalam essay. Kerangka atau outline essay biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Pendahuluan berisi latar belakang, konteks, atau permasalahan yang berkaitan dengan topik atau tema; tesis atau pernyataan utama yang mencerminkan opini penulis; dan gambaran umum tentang isi essay.

Isi berisi pembahasan atau elaborasi dari tesis dengan menggunakan fakta, data, teori, atau argumen yang relevan dan valid. Penutup berisi rangkuman atau simpulan dari pembahasan; rekomendasi, saran, atau implikasi dari opini penulis; dan ajakan, harapan, atau pesan kepada pembaca.

4. Kembangkan tulisan berdasarkan kerangka atau outline essay

Tulisan harus menggunakan bahasa yang jelas, padat, dan efektif. Tulisan juga harus mengikuti aturan tata bahasa, ejaan, dan tanda baca yang benar. Tulisan harus memiliki kohesi atau keterkaitan antara kalimat dan paragraf, serta koherensi atau keterpaduan dalam menyampaikan ide atau gagasan.

Tulisan harus menggunakan gaya penulisan yang sesuai dengan tujuan, sasaran, dan jenis essay, seperti formal, informal, akademik, populer, naratif, deskriptif, ekspositori, persuasif, atau argumentatif.

5. Lakukan penyuntingan atau editing terhadap tulisan

Penyuntingan atau editing bertujuan untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan, kekurangan, atau kelemahan dalam tulisan. Penyuntingan atau editing dapat dilakukan dengan cara membaca kembali tulisan secara teliti dan kritis; meminta bantuan atau masukan dari orang lain, seperti teman, guru, atau editor profesional; atau menggunakan alat bantu, seperti kamus, tesaurus, atau aplikasi pengecek ejaan dan tata bahasa. Penyuntingan atau editing harus memperhatikan aspek-aspek seperti isi, struktur, bahasa, gaya, dan format tulisan.

Contoh essay bahasa Inggris dan artinya

Contoh essay bahasa Inggris tema lingkungan

contoh essay bahasa Inggris © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

The Effects of Plastic Pollution on the Environment and Human Health

Plastic is a synthetic material that is widely used for various purposes, such as packaging, clothing, toys, and medical devices. Plastic is cheap, durable, and versatile, which makes it appealing for many industries and consumers. However, plastic also poses a serious threat to the environment and human health, as it is non-biodegradable, toxic, and persistent. Plastic pollution is the accumulation of plastic waste in the natural environment, such as land, water, and air, which can harm the ecosystems, wildlife, and human beings.

One of the effects of plastic pollution is that it can damage the ecosystems and biodiversity. Plastic waste can entangle, suffocate, or injure the animals that encounter it, such as birds, fish, turtles, and mammals. Plastic waste can also be ingested by the animals, which can cause internal injuries, starvation, or poisoning.

Plastic waste can also disrupt the food chain, as it can transfer toxic chemicals to the organisms that consume it, and affect their growth, reproduction, and survival. Plastic waste can also alter the physical and chemical properties of the soil and water, which can affect the plants and microorganisms that depend on them.

Another effect of plastic pollution is that it can endanger human health. Plastic waste can contaminate the water sources that humans use for drinking, cooking, and bathing, which can cause various diseases, such as diarrhea, cholera, typhoid, and hepatitis. Plastic waste can also release toxic chemicals into the air, which can cause respiratory problems, such as asthma, bronchitis, and cancer.

Plastic waste can also enter the human body through the food chain, as humans can consume the animals that have ingested plastic, or the crops that have grown in plastic-contaminated soil. Plastic waste can also affect the human hormones, immune system, and nervous system, which can lead to infertility, diabetes, obesity, and neurological disorders.

In conclusion, plastic pollution is a serious problem that needs to be addressed urgently. Plastic pollution can have negative impacts on the environment and human health, which can jeopardize the sustainability and well-being of the planet and its inhabitants.

Therefore, it is important to reduce the production and consumption of plastic, and to manage the plastic waste properly. It is also important to raise awareness and educate the public about the effects and solutions of plastic pollution, and to encourage them to take action and responsibility for their plastic use.

Terjemahan:

Dampak Pencemaran Plastik terhadap Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Plastik merupakan salah satu bahan sintetis yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kemasan, pakaian, mainan, dan alat kesehatan. Plastik murah, tahan lama, dan serbaguna, yang membuatnya menarik bagi banyak industri dan konsumen.

Namun, plastik juga merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia, karena tidak dapat terurai secara hayati, beracun, dan persisten. Pencemaran plastik adalah penumpukan sampah plastik di lingkungan alam, seperti tanah, air, dan udara, yang dapat merusak ekosistem, satwa liar, dan manusia.

Salah satu dampak pencemaran plastik adalah dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati. Sampah plastik dapat menjerat, mencekik, atau melukai hewan yang menjumpainya, seperti burung, ikan, penyu, dan mamalia.

Sampah plastik juga dapat tertelan oleh hewan, yang dapat menyebabkan luka dalam, kelaparan, atau keracunan. Sampah plastik juga dapat mengganggu rantai makanan, karena dapat mentransfer bahan kimia beracun ke organisme yang mengkonsumsinya, dan memengaruhi pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidupnya. Sampah plastik juga dapat mengubah sifat fisik dan kimia tanah dan air, yang dapat mempengaruhi tumbuhan dan mikroorganisme yang bergantung padanya.

Dampak lain dari pencemaran plastik adalah dapat membahayakan kesehatan manusia. Sampah plastik dapat mencemari sumber air yang digunakan manusia untuk minum, memasak, dan mandi, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti diare, kolera, tipus, dan hepatitis.

Sampah plastik juga dapat melepaskan bahan kimia beracun ke udara, yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan, seperti asma, bronkitis, dan kanker. Sampah plastik juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan, karena manusia dapat memakan hewan yang telah menelan plastik, atau tanaman yang tumbuh di tanah yang terkontaminasi plastik.

Sampah plastik juga dapat mempengaruhi hormon manusia, sistem kekebalan tubuh, dan sistem saraf, yang dapat menyebabkan kemandulan, diabetes, obesitas, dan gangguan saraf.

Kesimpulannya, polusi plastik merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi. Polusi plastik dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, yang dapat membahayakan keberlanjutan dan kesejahteraan planet dan penghuninya. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi produksi dan konsumsi plastik, serta mengelola sampah plastik dengan baik.

Penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat tentang dampak dan solusi polusi plastik, dan mendorong mereka untuk mengambil tindakan dan tanggung jawab atas penggunaan plastik mereka.

References: UN Environment Programme, World Health Organization, dan National Geographic.