Brilio.net - Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah merasakan tertarik pada lawan jenis. Entah itu saat melihat seseorang yang menarik di sekolah, di tempat kerja, atau bahkan di media sosial. Rasanya seperti ada kilatan di mata, detak jantung yang berdebar dan senyuman yang tak bisa terhindarkan. Namun, hal ini tidak selalu lantas berarti bahwa kamu sedang jatuh cinta dengan orang tersebut, lho!

Ketertarikan pada lawan jenis harus dibedakan antara cinta yang sehat dan obsesi yang berlebihan. Obsesi dapat membuat seseorang tidak bisa berpikir secara rasional dan melupakan diri sendiri. Sementara cinta yang sehat menghormati individu lain dan tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan.

Hal ini penting untuk diingat karena kehidupan yang sehat membutuhkan pemahaman yang jelas tentang perbedaan antara obsesi dan cinta yang sejati. Tertarik pada lawan jenis adalah hal yang normal dan wajar, namun penting untuk selalu menjaga kesehatan emosional dan mental kamu serta orang yang sedang didekati.

Tapi, memangnya obsesi itu apa sih? Lalu bagaimana cara membedakannya, dan mengetahui apa saja tandanya? Kalau kamu beneran kepo, yuk simak artikel berikut ini. Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Jumat (2/2), ini dia 10 tanda kamu terlalu terobsesi dengan seseorang, pahami perbedaannya dengan cinta.

Pengertian perasaan obsesi.

Tanda kamu terlalu terobsesi dengan seseorang freepik.com

foto: freepik.com

Obsesi adalah perasaan yang sangat tertarik atau terpikat pada seseorang atau sesuatu hingga ke tingkat yang berlebihan. Dalam konteks asmara, obsesi dapat terjadi ketika seseorang memiliki perasaan yang sangat kuat terhadap lawan jenis atau gebetan mereka. Obsesi juga dapat terjadi pada hal-hal tertentu seperti pekerjaan, hobi, atau bahkan kegiatan tertentu yang membuat seseorang menjadi terlalu fokus dan tidak bisa berhenti memikirkannya.

Pengertian obsesif bisa terlihat dari perilaku seseorang yang terus-menerus memikirkan orang atau hal yang menjadi objek obsesinya. Mereka mungkin selalu mengawasi atau memantau aktivitas orang yang mereka obsesi sehingga terlalu fokus pada hal tersebut. Pada tingkat yang paling ekstrem, perasaan obsesi bisa membuat seseorang melakukan hal-hal yang berlebihan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang mereka obsesi.

Perlu dicatat, perasaan obsesif cenderung tidak sehat dan dapat mengganggu kehidupan seseorang. Obsesi dapat membuat seseorang menjadi terlalu stres, cemas, dan bahkan depresi karena ketidakmampuannya untuk melepaskan perasaan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda obsesi dan mencari bantuan jika perasaan tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.