Brilio.net - Sisipan adalah unit morfem yang ditambahkan ke dalam kata dasar untuk membentuk kata baru. Unit morfem adalah satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Dalam linguistik, morfem didefinisikan sebagai bagian dari kata yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang memiliki makna. Morfem dapat berupa kata dasar atau afiks (sisipan seperti awalan, akhiran, dan infiks) yang digunakan untuk membentuk kata-kata baru.

Sisipan ini dapat berupa awalan, akhiran, maupun infiks. Sisipan digunakan dalam bahasa untuk mengubah makna atau fungsi kata, serta membantu pembentukan kata-kata baru.

Dalam penggunaannya, sisipan dapat membantu pembentukan kata-kata baru. Misalnya, dengan menambahkan awalan "ber-" pada kata dasar "lari", maka akan terbentuk kata "berlari". Selain itu, sisipan juga membantu membedakan kata-kata dalam bahasa. Misalnya, kata "makanan" dengan akhiran "-an" menunjukkan bahwa kata tersebut adalah kata benda, sedangkan kata "makan" yang tidak memiliki akhiran adalah kata kerja.

Penggunaan sisipan dalam bahasa dapat menjadi sangat kompleks tergantung pada bahasa yang digunakan. Dalam beberapa bahasa, sisipan tidak hanya digunakan untuk membentuk kata baru, tetapi juga digunakan untuk mengubah bentuk kata kerja dan menunjukkan aspek waktu. Oleh karena itu, pemahaman tentang penggunaan sisipan sangat penting dalam mempelajari dan menguasai bahasa. Agar lebih jelas, yuk simak 40 contoh kata sisipan yang telah dirangkum oleh brilio.net pada Senin (20/2)

Ciri-ciri kata sisipan.

Contoh kata sisipan © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Merupakan bagian dari morfem.

Sisipan termasuk dalam kategori morfem, yaitu satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna. Sisipan merupakan bagian yang ditambahkan pada kata dasar untuk membentuk kata baru.

2. Diletakkan di antara kata dasar.

Sisipan infiks diletakkan di antara kata dasar, sementara awalan dan akhiran diletakkan pada awal dan akhir kata dasar.

3. Mengubah makna kata dasar.

Sisipan dapat mengubah makna kata dasar dan membentuk kata baru dengan makna yang berbeda. Contohnya, kata "berlari" terbentuk dari kata dasar "lari" dengan menambahkan awalan "ber-" yang mengubah makna kata menjadi "melakukan lari" atau "berlari".

4. Menunjukkan kelas kata atau fungsi gramatikal.

Sisipan dapat menunjukkan kelas kata atau fungsi gramatikal dari sebuah kata. Contohnya, akhiran "-kan" menunjukkan bahwa kata tersebut merupakan kata kerja transitif, sementara akhiran "-i" menunjukkan bahwa kata tersebut merupakan kata kerja yang menunjukkan pengalaman pribadi.

5. Tersusun atas beberapa jenis sisipan.

Sisipan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu awalan (prefix), akhiran (suffix), dan infiks. Awalan diletakkan pada awal kata dasar, akhiran diletakkan pada akhir kata dasar, sementara infiks diletakkan di antara kata dasar.

Pemahaman tentang ciri-ciri sisipan penting dalam mempelajari bahasa dan memahami bagaimana kata-kata dibentuk. Dengan memahami ciri-ciri ini, kamu dapat memperkaya kosa kata dan menguasai kaidah-kaidah tata bahasa.

 

Jenis-jenis kata sisipan.

Contoh kata sisipan © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Awalan (prefix)

Awalan adalah jenis sisipan yang diletakkan pada awal kata dasar. Awalan dapat membentuk kata yang berlawanan dengan makna asalnya. Contohnya, kata "tidak" merupakan awalan yang menunjukkan kebalikan dari kata "ya". Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa awalan umum seperti "ber-", "me-", "di-", "ke-", "se-", dan lain sebagainya.

2. Akhiran (suffix)

Akhiran adalah jenis sisipan yang diletakkan pada akhir kata dasar. Akhiran dapat mengubah makna kata atau mengindikasikan kata benda, kata kerja, atau kata sifat. Contoh akhiran umum dalam bahasa Indonesia adalah "-kan", "-an", "-i", "-s", dan lain sebagainya.

3. Infiks

Infiks adalah jenis sisipan yang diletakkan di tengah-tengah kata dasar. Infiks dapat mengubah makna kata dan lebih umum digunakan dalam bahasa-bahasa yang memiliki sistem afiksasi yang lebih kompleks. Contoh infiks dalam bahasa Indonesia adalah "el" dalam kata "sepeda-motor", "in" dalam kata "menari", dan "me" dalam kata "memasak".

Fungsi kata sisipan.

Contoh kata sisipan © 2023 brilio.net

foto: pixabay.com

1. Membentuk kata baru.

Sisipan digunakan untuk membentuk kata-kata baru dengan menggabungkan kata dasar dengan awalan, akhiran, atau infiks. Dengan demikian, sisipan memperkaya kosa kata dalam bahasa dan memungkinkan pembentukan kata-kata yang lebih variatif dan kaya makna.

2. Mengubah makna kata dasar.

Sisipan dapat mengubah makna kata dasar dan membentuk kata baru dengan makna yang berbeda. Contohnya, kata "memasak" terbentuk dari kata dasar "masak" dengan menambahkan awalan "me-" yang mengubah makna kata menjadi "melakukan masak" atau "memasak".

3. Menunjukkan kelas kata atau fungsi gramatikal.

Sisipan dapat menunjukkan kelas kata atau fungsi gramatikal dari sebuah kata. Contohnya, akhiran "-kan" menunjukkan bahwa kata tersebut merupakan kata kerja transitif, sementara akhiran "-i" menunjukkan bahwa kata tersebut merupakan kata kerja yang menunjukkan pengalaman pribadi.

4. Memberikan nuansa atau pengungkapan yang berbeda.

Sisipan dapat memberikan nuansa atau pengungkapan yang berbeda pada sebuah kata. Contohnya, kata "pemimpin" memiliki nuansa yang berbeda dengan kata "mimpin" karena terdapat awalan "pe-" yang menunjukkan bahwa kata tersebut merujuk pada orang yang melakukan atau memiliki sifat pemimpin.

Contoh kata sisipan.

 

1. Membaca (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan melakukankan membaca.

2. Berlari (ber-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan melakukan lari atau bergerak dengan cepat.

3. Terbang (ter-): sisipan awalan yang menunjukkan keadaan atau tindakan terbang atau terlepas dari benda atau tempat.

4. Memasak (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan membuat atau memasak makanan.

5. Menulis (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan menulis atau mencatat sesuatu.

6. Belajar (be-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mempelajari atau belajar sesuatu.

7. Mencuci (men-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mencuci atau membersihkan sesuatu.

8. Merusak (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan merusak atau menghancurkan sesuatu.

9. Mencari (men-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mencari atau mencari sesuatu.

10. Membuat (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan membuat atau menciptakan sesuatu.

11. Membeli (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan membeli atau memperoleh sesuatu.

12. Bertemu (ber-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan bertemu atau berjumpa dengan seseorang atau sesuatu.

13. Melihat (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan melihat atau memandang sesuatu.

14. Terkena (ter-): sisipan awalan yang menunjukkan keadaan atau tindakan terkena atau terkena dampak atau efek dari suatu hal.

15. Mencoba (men-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mencoba atau mencoba melakukan suatu hal.

16. Mencatat (men-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mencatat atau mencatat sesuatu.

17. Mengganti (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan mengganti atau menggantikan sesuatu.

18. Bermain (ber-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan bermain atau melakukan kegiatan yang menyenangkan.

19. Melakukan (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan melakukan atau melakukan suatu tindakan atau kegiatan.

20. Memilih (me-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan memilih atau memilih sesuatu.

 

21. Terpisah (ter-): sisipan awalan yang menunjukkan keadaan atau tindakan terpisah atau terpisah dari sesuatu atau seseorang.

22. Menyanyikan (meny-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan menyanyikan atau menyanyikan suatu lagu.

23. Berbicara (ber-): sisipan awalan yang menunjukkan tindakan berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain.

24. Memakai (awalan "me-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "pakai", menunjukkan tindakan melakukan atau memakai sesuatu.

25. Menulis (awalan "me-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "tulis", menunjukkan tindakan melakukan menulis.

26. Pergi (akhiran "-i"): membentuk kata kerja dari kata dasar "perg", menunjukkan tindakan atau aktivitas bergerak jauh dari tempat saat ini.

27. Terkenal (awalan "ter-"): membentuk kata sifat dari kata dasar "kenal", menunjukkan sifat yang dikenal atau terkenal.

28. Bersihkan (awalan "ber-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "bersih", menunjukkan tindakan membersihkan.

29. Kedatangan (awalan "ke-"): membentuk kata benda dari kata dasar "datang", menunjukkan tindakan atau keadaan datang ke suatu tempat.

30. Menghindari (awalan "meng-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "hindar", menunjukkan tindakan menghindari.

31. Menyanyikan (awalan "meny-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "nyanyi", menunjukkan tindakan menyanyikan suatu lagu.

32. Terbuka (awalan "ter-"): membentuk kata sifat dari kata dasar "buka", menunjukkan keadaan terbuka atau terbukti.

33. Bertambah (awalan "ber-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "tambah", menunjukkan tindakan menambah atau keadaan bertambah.

34. Terperangkap (awalan "ter-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "perangkap", menunjukkan keadaan terjebak atau terperangkap.

35. Terbiasa (awalan "ter-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "biasa", menunjukkan keadaan terbiasa atau terakrab.

36. Memiliki (awalan "me-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "milik", menunjukkan tindakan memiliki atau kepemilikan.

37. Berdiri (awalan "ber-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "diri", menunjukkan tindakan berdiri atau tegak.

38. Menyimpan (awalan "meny-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "simpan", menunjukkan tindakan menyimpan atau menyimpan barang atau benda.

39. Terpilih (awalan "ter-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "pilih", menunjukkan keadaan terpilih atau dipilih.

40. Menunggu (awalan "menung-"): membentuk kata kerja dari kata dasar "tunggu", menunjukkan tindakan menunggu atau menantikan sesuatu.