Jenis kata tugas.

Contoh kata tugas © 2023 brilio.net

foto: freepik.com

1. Preposisi atau kata depan.

Kata depan adalah kata yang digunakan di depan kata benda atau kata kerja untuk menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain dalam kalimat. Kata depan biasanya mengubah makna kata benda atau kata kerja yang diikutinya. Contohnya adalah "di" dalam "di rumah", "ke" dalam "ke toko", dan "me" dalam "merencanakan". Kata depan dapat digunakan untuk menunjukkan waktu, tempat, cara, atau alasan dari suatu aksi atau keadaan.

2. Konjungsi atau kata penghubung.

Jenis selanjutnya adalah konjungsi atau disebut dengan kata penghubung dan kata sambung. Konjungsi merupakan kata atau ungkapan yang berguna sebagai penghubung antar kata, antar frasa, dan antar kalimat. Konjungsi menjadi hal yang penting dan dibutuhkan dalam pembentukan suatu klausa, kalimat, maupun paragraf.

Konjungsi yang menghubungkan antar kata, kelompok kata atau klausa dalam suatu kalimat disebut konjungsi intra kalimat. Bukan saja dalam bahasa tulis, konjungsi juga bisa digunakan dalam bahasa lisan sehari-hari. Penggunaan konjungsi dalam kalimat atau paragraf berfungsi supaya susunan kata atau kalimat memiliki koherensi atau keterkaitan.

Istilah konjungsi tentu bukan hal yang asing, apalagi sejak belajar membaca dan menulis sudah diperkenalkan dengan konjungsi. Contoh yang biasa disebutkan terkait dengan kata-kata konjungsi adalah tapi, dan, sedangkan, sementara itu, karena, serta sebagainya.

Perlu diketahui, umumnya kata penghubung terbagi lagi menjadi dua yaitu:

- Kata penghubung koordinatif.

Kata penghubung koordinatif adalah kata penghubung yang memiliki fungsi menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Di mana kata atau kalimat yang dihubungkan akan mempunyai kedudukan setara atau pun sederajat. Contohnya adalah seperti, dan, serta, atau, dan masih banyak yang lainnya.

- Kata Penghubung Subordinatif.

Kata penghubung subordinatif ialah kata penghubung yang memiliki fungsi menghubungkan kata dengan kata atau kalimat dengan kalimat. Di mana kata atau kalimat yang dihubungkan pada nantinya mempunyai kedudukan tak setara. Misalnya seperti ketika, yang, agar, sejak, supaya, dan masih banyak lagi.

3. Interjeksi atau kata seru.

Selanjutnya adalah interjeksi atau biasa dikenal dengan kata seru. Kata seru ini digunakan untuk mengungkapkan isi perasaan seorang penulis atau pun pembicara.

Perasaan yang dimaksud di sini adalah perasaan marah, gembira, sakit, sedih, kagum, terkejut dan masih banyak lagi. Dalam penggunaannya kata seru mempunyai intonasi yang khas agar dapat menggambarkan perasaan.

4. Artikula atau kata sandang.

Kata tugas artikula atau kata sandang adalah kata yang tak mempunyai makna yang digunakan untuk menjelaskan kata benda atau nominal dan kata tertentu. Kata sandang biasanya digunakan untuk mendampingi kata benda dasar atau kata benda turunan.

Umumnya kata sandang ada di sebelum kata benda yang dijelaskannya. Contoh kata sandang seperti sang, para, kaum, si, dan lain sebagainya.