Brilio.net - Pesta rakyat tahun ini menunjukkan atmosfer yang positif, baik dari segi kampanye beberapa waktu lalu sampai dengan ke waktu pemilihan umum pada Rabu (14/2) hari ini. Harapan Presiden Joko Widodo tentang pelaksanaan pemilu 2024 harus jurdil dan luber tampaknya sukses.

Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengumumkan hasil exit poll yang menunjukkan mayoritas masyarakat menilai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terlaksana jujur dan adil (jurdil).

Hasil exit poll tersebut berasal dari 2.782 responden yang diwawancara usai melakukan pencoblosan di berbagai Tempat Pemungutan Suara (TPS) seluruh Indonesia.

pemilu 2024 jurdil © Instagram

foto: Instagram/@infipop.id

"Mayoritas mengatakan pilpres hari ini jurdil," kata Peneliti SMRC Ezha Fahriza dalam pengumuman hasil exit poll sementara SMRC yang pantau secara daring di Jakarta, Rabu.

Ezha memerinci mayoritas masyarakat yang menilai Pilpres 2024 terlaksana dengan jujur dan adil meliputi sebanyak 50,7 persen responden yang menilai cukup jujur dan adil serta sebanyak 39,5 persen menilai sangat jujur dan adil.

Sementara itu sisanya, yakni 6,3 persen responden menilai pilpres hari ini kurang jujur dan adil, 0,8 persen menilai tidak jujur dan adil sama sekali, serta 2,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Selain itu, lanjut dia, dari 2.822 responden, didapat jawaban yang menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat merasa puas dengan pelaksanaan pilpres tahun ini.

Secara perinci, sebanyak 39,8 persen mengaku sangat puas, 53,1 persen cukup puas, 5,1 persen kurang puas, 0,6 persen tidak puas sama sekali, dan 1,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

pemilu 2024 jurdil © Instagram

foto: Instagram/@infipop.id

Dari jumlah responden yang sama, hasil exit poll juga menunjukkan mayoritas masyarakat yakin pilpres menghasilkan pemimpin yang bisa membuat Indonesia semakin baik, yakni sebanyak 51,2 persen sangat yakin dan 42,8 persen cukup yakin.

"Sementara sisanya sangat sedikit, dengan 4,1 persen kurang yakin, 0,4 persen tidak yakin sama sekali, dan 1,5 persen tidak tahu atau tidak menjawab," ujarnya menambahkan.