Brilio.net - Usai Pilpres 2019, Sandiaga Uno terus mengawal proses penghitungan suara. Ia beberapa kali mengunjungi relawan yang menghitung C1. Baru-baru ini, Sandiaga juga mengunjungi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Wonokromo, Surabaya.

sandi cukur © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: merdeka.com

Di tengah kesibukannya mengawal pemilu, Sandiaga Uno tidak lupa merawat diri. Ia juga memerhatikan tatanan rambutnya. Untuk itu, cawapres nomor urut 02 ini memilih potong rambut.

Sandiaga mengunjungi Rumah Cukur Legendaris Ko Tang pada Senin (29/4). Dilansir brilio.net dari Merdeka, Senin (29/4), Sandiaga merapikan rambutnya di tempat cukur itu. Ia duduk di kursi biru sambil pakai handuk kecil di tubuhnya.

Rumah cukur yang ia kunjungi berdiri sejak tahun 1936. Rumah cukur tersebut cukup legendaris dan menyediakan jasa potong rambut dan membersihkan telinga. Sebagai bentuk apresiasi, Sandiaga pun memakai semua jasa di rumah cukur.

"Ini bisa bersihin telinga kan ya. Bagus, biar bisa dengar secara jernih aspirasi rakyat," ujar Sandi ke Koh Picis, capster yang akan memangkas rambutnya.

 Untuk mengapresiasi rumah cukur tersebut, Sandiaga mengunggah momen bercukurnya di akun Instagram @sandiuno.

"Jangan ngaku anak Jakbar kalau belum cukur di tempat pangkas rambut legendaris Ko Tang. Ko Tang ini sudah ada sejak tahun 1936, dan sampai sekarang masih ramai pengunjung dari berbagai kalangan. Sukses terus untuk Ko Tang. Usaha anak-anak bangsa harus terus kita support!," tulis akun Instagram @sandiuno.

sandi cukur © 2019 brilio.net berbagai sumber

foto: Instagram/@sandiuno

Sambil mencukur rambut, Sandiaga juga berbincang dengan Koh Picis. Ia menggarisbawahi permasalahan dasar yang dialami rakyat tidak lain mahalnya segala kebutuhan hidup baik primer atau sekunder, untuk sehari-hari atau untuk usaha.

"Tadi seperti yang dibilang Koh tadi, barang-barang pada mahal," kata Sandiaga.

Sandiaga Uno berada di rumah cukur tersbeut selama satu jam. Selanjutnya mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu bergeser menuju ke lokasi keduanya di masa rekapitulasi suara Pilpres 2019.

Sesuai agenda, Sandi bakal mengunjungi lokasi pengawalan suara C1 situs jurdil2019.org di Jalan Tebet Barat Dalam IV Nomor 5-7, Jakarta Selatan. Situs tersebut diketahui telah diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas rekomendasi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sejak 20 April. Alasan pemblokiran tersebut karena dianggap menyalahi prinsip netralitas pemantau.

Laman jurdil2019.org ada dalam payung PT Prawedanet Aliansi Teknologi. Selain itu, menurut rekomendasi Bawaslu, situs tersebut tidak dinaungi oleh lembaga yang berhak mempublikasikan hasil hitung cepat.

Awalnya PT Prawedanet Aliansi Teknologi telah memiliki sertifikat dari Bawaslu sebagai lembaga pemantau. Namun, pada 22 April 2019, Bawaslu mencabut sertifikat tersebut. Alasannya perusahaan itu dianggap cenderung berpihak kepada salah satu calon dalam kapasitasnya sebagai lembaga pengawas Pemilu.