Brilio.net - DKI Jakarta baru saja mempunyai pemimpin baru. Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Senin (16/10) lalu resmi dilantik jadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru.

Layaknya pendahulu-pendahulunya, mereka juga punya terobosan dalam memimpin Jakarta. Lalu bagaimana terobosan Anies-Sandi dibandingkan dengan terobosan pendahulunya Jokowi-Ahok? Kamis (26/10) brilio.net menyajikannya buat kamu.

Terobosan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

terobosan gubernur © 2017 Merdeka.com

1. Program blusukan yang menjadi ciri khas Jokowi juga diterapkan di Jakarta. Di hari pertamanya, Jokowi blusukan ke masyarakat di bantaran Kali Ciliwung untuk medapatkan masukan tentang rencana program kampung susun.

2. Reformasi Birokrasi pada era Gubernur Jokowi lebih banyak dikontrol oleh Ahok. Ia begitu ketat mengawasi kinerja PNS di Pemprov DKI. PNS di berada di bawah Instansi Pemprov DKI Jakarta wajib hadir di kantor maksimal pukul 07.30 WIB.

3. Meminta ketersediaan CCTV di setiap lantai gedung yang berada di kantor Pemprov DKI untuk memantau  kinerja SKPD di jajaran Pemprov DKI. Tak hanya di Balai Kota, Jokowi - Ahok juga meminta adanya cctv dikantor kecamatan dan kelurahan.

4. Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Pasar Tanah Abang. Ratusan PKL yang biasa berjualan di jalanan direlokasi ke Blok G Pasar Tanah Abang. Hasilnya, kemacetan yang biasa terjadi disana sedikit demi sedikit terurai.

5. Pengerukan dan pembenahan Waduk Pluit yang penuh sampah. Langkah pertama adalah merelokasi warga yang berada di bantaran Waduk untuk pindah ke rusun. Selain itu, dibangun taman indah yang bisa jadi ruang terbuka hijau bagi warga.

5 Terobosan awal Anies-Sandi adalah sebagai berikut.

terobosan gubernur © 2017 Merdeka.com

1. Tinjau kemacetan di Jakarta dengan menggunakan Trans Jakarta. Hal itu berbuah arahan Sandiaga kepada pihak Trans Jakarta untuk mencari rute alternatif agar tak terjebak macet. Selain itu, mereka juga meninjau pembangunan MRT di kawasan Fatmawati dan berhasil membujuk salah seorang warga yang menolak menyerahkan lahan untuk kepentingan MRT.

2. Meski masih meneruskan tradisi Ahok yang menerima keluhan masyarakat di Balai Kota setiap paginya, Anies cari cara agar aduan masyarakat tak harus ke balai kota. Ia mencontohkan pengaduan masyarakat harusnya bisa di kantor-kantor kecamatan dan desa.

3. Sandiaga mencetuskan ide untuk setidaknya sekali dalam sebulan, akan berkantor di Kepulauan Seribu. Wilayah DKI Jakarta yang terpisah oleh laut. Hal itu dimaksudkan untuk lebih menggali potensi dan memudahkan akses masyarakat Kepulauan Seribu untuk berinteraksi dengan pemimpinnya.

4. Akan lebih banyak duduk bersama warga dalam sebuah acara rembug warga. Ia menilai penting masukan warga baik koreksi maupun aspirasi bagi pemerintahannya.

5. Bagi para PNS di DKI Jakarta, Sandi merencanakan untuk mengadakan program lari pagi ke kantor. Selain untuk kesehatan, PNS juga bisa melakukan inspeksi lingkungan yang dilewatinya.