Brilio.net - Pemilih pemula merupakan pemilih potensial dan jumlahnya sangat besar. Tidak heran jika pada setiap pemilu, baik itu pemilihan umum nasional maupun pemilihan kepala daerah (Pilkada) suara mereka kerap diperebutkan. Apalagi anak muda umumnya belum mempunyai kecenderungan pada tokoh atau partai tertentu dalam menentukan pilihan politik.

Di Jakarta misalnya, untuk mendapatkan suara dari kalangan muda beberapa bakal calon melakukan sejumlah cara untuk menarik perhatian mereka, termasuk dengan cara menggunakan kata “keren”.

Jakarta keren © 2016 brilio.net

Kata yang identik dengan anak muda ini sering disandingkan dengan kegiatan atau program para bakal calon. Sandiaga Salahudin Uno misalnya. Pengusaha muda yang secara terbuka menyatakan siap menjadi Gubernur DKI Jakarta ini dalam beberapa hari terakhir tampak berkunjung ke sejumlah daerah, komunitas dan kegiatan untuk mulai memperkenalkan diri kepada warga ibu kota.

BACA JUGA: 17 Foto transformasi Ahok dari imut-imut sampai jadi gubernur

Minggu (27/3) dia bersama komunitas yang disebut dengan “Sekolah Relawan” menggelar bersih-bersih dalam acara car free day. Dalam acara itu Sandiaga mengusung jargo “Lo Keren kalo Gak Nyampah”. Slogan ini diharapkan mengajak semua orang, khususnya anak muda untuk ikut menjaga kebersihan Jakarta.

Jakarta keren © 2016 brilio.net

Sebelumnya juga ada gerakan “Jakarta Keren” yang disuarakan oleh Muhamad Idrus seorang kader PKS. Slogan Jakarta Keren ini bahkan sudah muncul sejak akhir tahun lalu. Gerakan yang digagas Relawan Idrus ini juga populer dengan sejumlah hashtag seperti #UntukJakartaKEREN dan #BangIdrusUntukJakartaKEREN.

Dua balon di atas meramaikan bursa Pilkada DKI yang juga sudah memunculkan nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Yusril Ihza Mahendra, dan Adhyaksa Dault.

Orang keren manakah yang akan dipilih oleh anak muda Jakarta?