Brilio.net - Tak sedikit yang menilai bahwa semenjak Pilpres 2019 hingga berakhir pada putusan sidang MK mengenai gugatan sengketa Pilpres 2019, membuat hubungan Prabowo dan Jokowi semakin renggang. Belum lagi diketahui bahwa keduanya belum saling bertemu satu sama lain.

Dilansir dari liputan6.com, Senin (1/7), Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Prabowo Subianto siap bertemu Joko Widodo atau Jokowi pasca-Pilpres 2019. Ketua Umum Partai Gerindra itu siap bertemu presiden terpilih periode 2019-2024 kapan saja.

"Segera saya pikir, Pak Prabowo kan bicara sejak awal terbuka untuk komunikasi dengan siapa pun termasuk Jokowi dan Kiai Ma'ruf. Jadi Prabowo any time saya pikir akan bersedia atau mau bertemu," ujar Dahnil saat ditemui di Kampus Untirta Banten, Senin (01/07/2019).

Dahnil juga mengatakan bahwa dirinya tak setuju jika pertemuan diistilahkan dengan rekonsiliasi, baginya ini lebih tepat silahturahmi. Hal ini lantaran selama Pilpres 2019 berlangsung tidak ada konflik atau permusuhan antara Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga.

"Kompetisi politik itu bukan konflik. Jadi menurut saya, narasi rekonsiliasi nggak tepat digunakan. Kalau silaturahim nggak masalah," katanya menjelaskan.

Sementara terkait soliditas parpol koalisi BPN yang kini disebut dengan istilah kaukus politik, partai pengusung akan berbicara serius untuk memenangkan Pilkada 2020 mendatang.

"Misalkan kita punya 200 lebih pilkada, kita akan bicara dan bersamaan. Coffee morning istilahnya, di Hambalang, bicara langkah-langkah politik selanjutnya," kata mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah itu.

Sebelumnya, Jokowi sudah menyampaikan bahwa dirinya siap bertemua Prabowo kapan saja. Namun kini terkait rencana rekonsiliasi pasca-Pilpres 2019, Jokowi memberikan bolanya ke tangan Prabowo.

Hal itu disampaikan Jokowi usai ditetapkan KPU sebagai presiden terpilih periode 2019-2024. "Tanyakan ke Pak Prabowo kapan ketemu Jokowi," kata Jokowi di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019).

Jokowi juga mengajak, kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi membahas perbedaan politik setelah KPU menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Jangan ada lagi 01, 02. Jangan sampai ada lagi antara tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong, karena semua kita adalah saudara sebangsa dan setanah air," ucap Jokowi.