Brilio.net - Dunia maya diramaikan dengan kabar presiden keenam RI yang sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang ingin sekali bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun keinginan tersebut hingga kini tak kunjung terlaksana. Dalam keterangan persnya yang digelar di Jakarta, Rabu (1/2), SBY mengatakan ada pihak orang-orang yang berada di lingkaran presiden yang melarang Joko Widodo untuk bertemu dengannya.

Setelah sekian lama akhirnya Presiden Jokowi dan mantan Presiden SBY bertemu dan berbincang di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta siang ini, Kamis (9/3). Dalam pertemuan itu ditemani teh hangat dan lumpia terlihat keduanya mengobrol setelah makan siang bersama di dalam Istana.

SBY ketemuan © 2017 twitter.com/suryafeb

Presiden Jokowi mengatakan bahwa selama ini Istana akan mengatur waktu untuk pertemuan dia dengan SBY untuk menepis isu miring ada orang-orang yang melarangnya bertemu.

"Bolak balik kan sudah saya sampaikan bahwa saya akan mengatur waktu untuk Beliau, Pak SBY dan hari ini alhamdulillah Beliau pas juga ada waktu dan Beliau juga ada, maka kita janjian dan ketemu," kata Presiden Jokowi seperti dikutip brilio.net dari Antara, Kamis (9/3).

Jokowi menegaskan bahwa pertemuan itu sudah direncanakan sebelumnya tapi beberapa kali gagal karena sulit menyesuaikan jadwal kedua pihak. "Ya direncanakan, tapi pas kadang-kadang saya ada waktu Pak SBY, Beliau waktu tidak ada, Beliau ada saya pas barengan acara, sekarang waktunya, sekarang," katanya.

Dalam pertemuan itu Presiden Jokowi dan SBY berbicara mengenai politik dan ekonomi nasional. SBY merasa sangat bersyukur karena presiden bersedia menyediakan waktu khusus untuk pertemuan yang katanya telah lama digagas dan dirancang itu.

"Insya Allah, Insya Allah, saya senang sekali saya bisa menjelaskan, Beliau mendengar dengan seksama saya juga mendengar dari Beliau. Alhamdulillah ini awal yang baik karena tidak baik kalau ada miskomunikasi dan misinformasi di antara Beliau dan saya atau pun di antara kami-kami yang pernah memimpin negeri ini," kata SBY.

Pada kesempatan itu SBY didampingi oleh mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto. Adapun Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan menelepon Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada 7 Maret 2017, saat Pratikno sedang mengurus penyelenggaraan KTT IORA, untuk menyediakan waktu agar SBY bisa bertemu Presiden. Pertemuan kemudian ditetapkan berlangsung 9 Maret 2017 pukul 12.15 sampai 13.15 WIB.