Diunggulkan tapi gagal terus, ini 3 momen apes Inggris di Piala Dunia

Diunggulkan tapi gagal terus, ini 3 momen apes Inggris di Piala Dunia

Brilio.net - Piala Dunia seperti tidak pernah berpihak kepada Timnas Inggris. Sejak meraih juara pada tahun 1966, The Three Lions seperti terkena kutukan untuk tak pernah bisa menjuarai turnamen ini.

Inggris selalu keok dan tersingkir dari perebutan gelar juara. Padahal, setiap Piala Dunia diadakan dan Inggris lolos sebagai peserta, tim ini selalu diunggulkan untuk bisa juara.

Inggris dianggap sebagai pemilik olahraga sepak bola. Olahraga si kulit bundar ini lahir di negeri ini. Maka tak ayal jika Piala Dunia, slogan "football must coming home" selalu dikumandangkan. Seruan tersebut adalah dukungan sekaligus ekspektasi agar gelar juara dunia seharusnya segera diraih oleh negara penemu sepak bola itu.

Namun Inggris tak kunjung mendapatkannya. Ada saja momen apes yang mereka alami. Nah, kali ini brilio.net merangkum dari berbagai sumber pada Senin (14/11), tiga momen paling apes yang jadi faktor kiprah Timnas Inggris gagal terus di Piala Dunia.

1. Terkapar di grup "sial" Piala Dunia 2014.

Diunggulkan tapi gagal terus, ini 3 momen apes Inggris di Piala Dunia

foto: givemesport.com

Piala Dunia 2014 menempatkan Inggris di Grup D bersama Italia, Uruguay dan Kosta Rika. Grup ini dianggap sebagai grup yang cukup berat mengingat Inggris harus bersaing dengan dua unggulan di grup ini yakni Italia dan Uruguay. Sementara Kosta Rika diharapkan bisa diatasi dengan mudah oleh Inggris.

Pada pertandingan pertama, Inggris harus melawan Italia. The Three Lions begitu kesulitan melawan Gli Azzurri. Italia menang berkat gol Mario Balotelli di menit ke-50. Pasukan yang saat itu dilatih Roy Hodgson itu harus takluk dengan 1-2 dari Italia.

Lebih buruk lagi, Inggris kemudian kalah 2-1 dari Uruguay pada pertandingan kedua. Luis Suarez jadi aktor penghancur mimpi Inggris untuk lolos dari grup berkat dua gol yang dicetaknya.

Pertandingan terakhir Inggris di grup adalah Kosta Rika. Melawan tim yang dianggap paling lemah, Inggris seharusnya mampu menang mudah meski peluang lolos sangatlah sempit. Namun, Inggris seperti lupa cara untuk menang. Pertandingan ketiga itu hanya imbang 0-0.

Dengan begitu, Inggris harus tersingkir lebih cepat dengan pulang dalam kondisi terkapar. Menempati posisi buncit di klasemen grup, dengan catatan tidak pernah menang sama sekali.

(brl/far)