Brilio.net - Uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang. Sobat Brilio pernah dengar kata-kata tersebut? Dalam keseharian, orang butuh uang guna mendapatkan nyaris semua kebutuhan. Namun kendala yang kerap muncul dalam menggunakan uang ialah pengelolaannya serampangan.

Setiap orang memiliki kebiasaan masing-masing dalam mengatur keuangan. Ada yang rajin menabung sejak dini, ada pula yang sampai dewasa masih saja berfoya-foya sampai lupa punya tabungan. Golongan kedua ini akhirnya kebingungan sendiri ketika duit menipis, tabungan pun kritis.

Nah, ada beberapa tanda yang sebenarnya mencerminkan caramu mengelola uang masih buruk. Pada awal bulan gajian kamu bersuka cita, tetapi pas tengah bulan kelabakan tinggal lembar dua ribuan, akhir bulan kelimpungan tiada uang.

Yuk, cermati lagi tanda-tanda buruknya pengelolaan uang yang sering diabaikan, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (13/6).

1. Gaji habis di tengah bulan.

5 tanda kamu punya pengelolaan uang yang buruk © 2021 brilio.net

foto: shutterstock

Umumnya kebanyakan orang menerima gaji sebulan sekali, baik pada awal atau akhir bulan. Tapi, pernahkah Sobat Brilio mendapati saldo di rekening tinggal sedikit atau malah habis tak bersisa padahal belum akhir bulan? Kalau itu jarang terjadi, caramu mengelola uang masih dikatakan aman.

Namun jika sering mengalami hal ini, berarti kamu memiliki manajemen keuangan yang buruk. Penyebab gaji amblas lebih cepat bisa beragam, mulai dari tak melakukan pencatatan keuangan, menghambur-hamburkan uang untuk belanja, hingga kebiasaan mentraktir teman di luar batas kemampuan.

2. Bingung uang habis untuk apa.

5 tanda kamu punya pengelolaan uang yang buruk © 2021 brilio.net

foto: shutterstock.com

Ciri orang memiliki pengelolaan uang yang buruk adalah tidak mengetahui arus keuangan habis untuk apa. Dari awal bulan, harusnya kamu memiliki pos pengeluaran agar di akhir tak bingung sendiri berapa duit yang telah dihabiskan.

Untuk masalah ini solusinya adalah dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Malas? Eits, daripada keuanganmu kocar-kacir, kan? Andai saja rasa malas mencatat dihilangkan, pengeluaran Sobat Brilio akan terlihat jelas sehingga bisa lebih terkontrol.

Yuk, membiasakan diri melakukan pencatatan setiap pengeluaran dan pemasukan! Hal ini akan membuat Sobat Brilio menjadi terbiasa mengatur keuangan serta dapat melakukan evaluasi gaya pengeluaran.

3. Sering telat bayar cicilan.

5 tanda kamu punya pengelolaan uang yang buruk © 2021 brilio.net

foto: shutterstock.com

Sobat Brilio tengah nyicil motor, mobil, atau rumah? Jangan sampai telat bayar, ya! Kebanyakan orang masih menganggap sepele masalah pembayaran cicilan ini. Padahal sering telat bayar cicilan bisa menandakan Sobat Brilio punya disiplin yang buruk dalam mengatur keuangan. Beban denda pun bisa menumpuk. Peluang ‘merusak’ pos-pos keuangan lain juga terbuka lebar gara-gara cicilan tersendat ini.

Sudah seharusnya kewajiban ini menjadi prioritas utama yang harus ditunaikan begitu kamu mendapat gaji. Nah, jangan sampai malah jadi bumerang karena tidak lunas cicilan dan bikin jumlah utangmu semakin besar.

4. Nggak punya target pengeluaran.

5 tanda kamu punya pengelolaan uang yang buruk © 2021 brilio.net

foto: shutterstock.com

Ingin dompetmu nggak "bocor" secara ekstrem, tentu membutuhkan usaha. Di antaranya membuat rencana dan target agar bisa terkontrol dengan baik. Jika Sobat Brilio nggak punya target pengeluaran jelas, pastinya membuat bingung akan dikemanakan uang yang ada.

Target pengeluaran tersebut bisa diterapkan untuk jangka waktu pendek maupun panjang. Misalnya kamu ingin menabung untuk beli mobil dalam 2 tahun, maka mulailah menabung dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan.

5. Gali lubang tutup lubang.

5 tanda kamu punya pengelolaan uang yang buruk © 2021 brilio.net

foto: shutterstock.com

Nggak bisa dipungkiri, mengatur keuangan memang bukan perkara mudah. Banyak yang mengaku kesulitan dan tanpa sadar melakukan pemborosan. Untuk itu, Sobat Brilio bisa andalkan Kantong Jago. Salah satu fitur utama aplikasi Jago ini memudahkan nasabah untuk mengelola dan memisahkan tiap kebutuhan finansialnya, supaya tidak tercampur.

Fitur Kantong ini juga bisa dipersonalisasi oleh nasabah dengan cara dinamai sendiri, diberi foto atau emoji, dan diberi warna. Jadi, kamu bisa memisahkan keuangan sesuai kebutuhan seperti kantong tabungan gaji, jalan-jalan, tabungan rumah, tagihan bulanan, dan masih banyak lagi.

Nggak cuma itu, aplikasi keuangan digital dari Bank Jago ini dirancang secara khusus dengan prinsip life-centric agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Jago bukan hanya ingin menjadi bank untuk menabung atau transfer uang saja, tetapi membantu penggunanya mengelola keuangan. Seperti fitur Kantong Bersama yang memungkinkan nasabah mengatur keuangan bersama keluarga maupun sahabat. Untuk informasi lebih lanjut bisa klik di sini.