Brilio.net - Legenda basket NBA, Kobe Bryant meninggal dunia akibat kecelakaan helikopter pada Minggu (26/1) atau Senin dinihari WIB. Kecelakaan tersebut terjadi di Calabasas, California, Amerika Serikat.

Diberitakan LA Times, Helikopter Sikorsky S-76 mampu mengangkut 5 orang, termasuk Kobe Bryant. Merujuk pada pernyataan Los Angeles Sherrif Department, tidak ada korban selamat dalam kecelakaan tersebut.

Helikopter yang mengangkut Kobe Bryant dan anaknya yang bernama Gianna Maria-Onore dikabarkan mengalami kebakaran hebat sehingga menyulitkan tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

Sejumlah saksi mata menyebutkan mendengar atau melihat kronologi kecelakaan helikopter yang menewaskan Kobe Bryant. Saksi mata melihat dan mendengar mesin helikopter bersuara keras sebelum terjatuh. Lokasi kejadian jauh dari pemukiman warga. Namun demikian, tim pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api karena lokasinya berada di padang ilalang.

Kobaran api yang melahap ilalang kering juga menyulitkan proses evakuasi. Allen Kenitzer, juru bicara lembaga regulator penerbangan sipil di Amerika Serikat (FAA), mengatakan langsung mencari tahu penyebab kecelakaan yang menewaskan Kobe Bryant dan empat penumpang lainnya. Hingga berita ini turun, belum dapat diketahui apa penyebab kecelakaan.

Sementara dikutip brilio.net dari liputan6, Senin (27/1), penyelidikan penyebab kecelakaan yang menewaskan Kobe Bryant masih dilakukan FAA, Tony Imbrenda dari Tim Pemadam Kebakaran Los Angeles County menjelaskan kronologi kejadian berdasarkan keterangan saksi mata.

"Pagi sekitar jam 10 kami menerima telepon, mendapat kabar bahwa ada pesawat terjatuh di Malibu, dekat Las Vergenes, lebih tepatnya di Calabasas," kata Tony.

"Ada beberapa warga yang sedang bersepeda di bukit pagi ini mengatakan melihat ada pesawat di kejauhan, lalu terjatuh di sisi bukit."

"Pesawat yang mereka maksud adalah sebuah helikopter, dan bisa kami simpulkan adalah S-76 Sikorsky. Sayang, kami tiba di sana semua sudah tak terselamatkan," katanya lagi.