Sejarah dan perkembangan olahraga renang di Indonesia

induk organisasi renang Indonesia adalah PRSI © berbagai sumber

foto: Unsplash/Serena Repice Lentini

Olahraga renang semakin tersebar luas ke seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Renang telah masuk di Indonesia sejak tahun 1904. Kolam renang yang pertama kali didirikan berada di Cihampelas, Bandung. Sesuai dengan didirikannya kolam renang pertama kali, maka awal dari aktivitas renang di Indonesia dapat dikatakan dimulai dari Kota Bandung. 

Pada awal kemunculannya, olahraga renang hanya dikenal oleh orang-orang bangsa Belanda dan orang bangsawan sehingga olahraga ini sulit berkembang dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat umum. Pada tahun 1917, berdiri sebuah perserikatan berenang yang disebut Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung yang terdiri dari beberapa kumpulan renang yaitu Osvia, Mulo, dan Kweekschool. Pada tahun 1918 - 1924 mulai banyak berdiri perserikatan renang di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Pasuruan, Surabaya, Malang, Blitar, Lumajang, Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Cepu.

Pada tahun 1930 mulai dibangun kolam renang yang lebih modern di Manggarai, Jakarta dan Tegalsari, Surabaya. Olahraga renang dan perkumpulannya menjadi semakin berkembang. Pada zaman penjajahan Jepang di tahun 1943 - 1945, masyarakat Indonesia memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa belajar renang. Hal ini karena kolam renang sudah dapat digunakan untuk masyarakat umum. 

Memasuki masa setelah kemerdekaan sekitar tahun 1945 - 1950, eksistensi olahraga renang kembali menurun karena pada masa ini masyarakat tengah fokus dan berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Lalu, pada tahun 1951 - 1961, olahraga ini kembali mendapatkan kejayaannya dan menjadi momen lahirnya induk organisasi renang Indonesia atau yang disebut dengan PRSI.