Brilio.net - Kalau kamu sudah lama meninggalkan bangku sekolah pasti sesekali kamu kangen masa sekolah.  Masa yang indahdi mana kamu punya banyak teman dan guru-guru yang berbagai macam sifatnya. Nah, biasanya di antara semua guru ada yang hobi banget ngelawak.

Seperti tanya jawab antara guru dan murid berikut ini pasti dijamin kamu ngakak dan rindu jaman sekolah. Penasaran?

Berikut 10 tanya jawab kocak guru dan murid yang dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Senin (6/4). Check this out Guys:

1. Nih guru kocaknya kebangetan.

Guru : "Anak-anak, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua ...??"
Murid : "Benuaaaa...!"
Guru : "Salah! Yang benar Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua-duanya amatlah dalam...!"
Murid: Pingsan berjamaah.

2. Ya Tuhan, ada jawaban yang lebih bikin ngakak nggak?

Guru : "Kemarin si Ida jatuh dari pohon, dia pingsan, kakinya mengenai batu tajam sehingga keluar ...??"
Murid : (Dengan penuh percaya diri) "Darahh..!"
Guru : "Eeee ee eeee, coba dipikirkan sekali lagi! Yang benar dia pingsan, kakinya mengenai batu tajam sehingga keluarganya sedih!"
Murid: "Ya Dewa, hukum guru ini!!!"

3. Sabar pinter juga ini.

Guru: "Kenapa kamu tertawa dan tersenyum sendiri Sabar?"
Sabar: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus kenapa kamu terlihat begitu senang??"
Sabar: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Sabar: "Tentu saja."
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Sabar: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."

4. Malah kena nih guru diejek muridnya.

Guru : "Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini?"
Murid : "Karena kami ingin pintar, Bu..."
Guru : "Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri. Biar nanti saya ajari." (Murid-murid pun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi tiba-tiba Delin berdiri).
Guru : "Bagus Delin, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah?"
Delin : "Tidak Buu.."
Guru : "Lalu kenapa kamu berdiri?"
Delin : "Saya tidak tega saja, Bu..."
Guru : "Gak tega kenapa?"
Delin : "Ngeliat ibu berdiri sendirian..."
Guru : Apes!!

Hahahaha..kangen kan sama gurumu yang gokil! KLIK NEXT biar kamu tambah baper!

2 dari 2 halaman



5. Hahaha...

Bu Guru: "April, sebutkan anjing punya berapa mulut?"
April: "Satu Bu..."
Bu Guru: "Pintar kamu, pasti sering dikasih makan enak sama orangtua kamu ya. Nah, coba Ita, sebutkan telinga anjing ada berapa?"
Ita: "Jelas dua dong Bu!"
Bu Guru: "Mengagumkan kecerdasanmu! Sekarang coba Andry sebutkan suara anjing itu bagaimana?"
Andry: "Ibu seumur hidup belum pernah lihat anjing ya? Semuanya ditanyain!"
Bu Guru: Terkena serangan jantung.

6. Muridnya egois bener nih.

Guru: "Tunggul, kamu kalau sudah besar mau jadi apa?"
Tunggul: "Polisi Bu.."
Guru: "Keren, kenapa kamu mau jadi polisi?"
Tunggul: "Supaya bisa melindungi teman-teman saya dari perbuatan jahat Bu.."
Guru: "Egois kamu!!!!" (Banting papan tulis)
Tunggul: "Loh, kenapa Bu? Ada yang salah?"
Guru: "Kalau cuma melindungi teman-teman kamu, siapa yang melindungi teman-teman aku??? Siapa? Siapa!!! Hah!!"
Tunggul: (Pipis di celana)

7. Gurunya nanya muluk kayak mau nyariin jodoh aja.

Pak Guru: "Romdlon, kamu kalau sudah besar mau jadi apa?"
Romdlon: "Jadi jurnalis Pak!"
Pak Guru: "Kenapa kamu mau jadi jurnalis?"
Romdlon: "Biar selalu tahu informasi terkini Pak!"
Pak Guru: "Selain itu apa alasan lainnya?"
Romdlon: "Biar dapet pacar narasumberku Pak."
Pak Guru: "Kalau narasumbermu tidak cantik?"
Romdlon: "Saya pilih yang cantik dong Pak."
Pak Guru: "Kalau tetap nggak dapat yang cantik?"
Romdlon: "BAPAK DARIPADA NANYA-NANYA MULU MENDING BUNUH SAYA SAJA PAK!! BUNUH SAYA PAK!!!"

8. Gagal paham nih murid satu, hahaha.

Guru: "Erina, coba sebutkan di mana letak ibu kota Indonesia?"
Erina: "Saya nggak tahu Bu, ciyus deh!"
Guru: "Dipikir dulu dong, masak letak ibu kota Indonesia saja nggak tahu."
Erina: "Saya memang nggak pernah lihat Bu, makanya Ibu kalau letakin barang itu diingat-ingat dong daripada bikin repot murid gini kan berabe!"
Guru: "Ya Tuhan, apa salah bunda mengandung!"