Brilio.net - Ada dua orang yang kerap menyebarkan kedustaan di kalangan umat muslim. Mereka adalah Aswad ibnu Ka'ab Al Unsi dari Shan'a dan Musailamah Al Kadzab dari Yamamah. Orang-orang yang mencoba mendalami Islam berupaya mereka goyahkan.

Suatu kali utusan Musailamah Al Kadzab membawakan surat kepada Rasulullah SAW. Isi surat itu adalah sebagai berikut, seperti dikutip brilio.net dari buku 60 Orang Besar di Sekitar Rasulullah SAW karangan Khalid Muhammad Khalid:

"Dari Musailamah Rasulullah, kepada Muhammad Rasulullah SAW. Teriring salam untuk Anda. Selanjutnya, aku diangkat menjadi sekutu Anda dalam hal kenabian. Separuh bumi adalah untuk kami dan separuh lagi untuk Kaum Quraisy. Tetapi kaum Quraisy adalah orang-orang yang melebihi batas."

Muhammad SAW membalas surat itu dengan bantuan salah seorang juru tulis. Surat ini Rasul titipkan kepada kurir Musailamah, isinya adalah sebagai berikut.

"Bismillahirrahmanirrahim. Dari Muhammad Rasulullah SAW, kepada Musailamah Al Kadzab (pembohong besar). Keselamatan hanya bagi siapa yang mengikuti petunjuk yang benar. Selanjutnya, sesungguhnya bumi ini adalah milik Allah. Dialah yang berhak mewariskan kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Kemenangan hanyalah bagi orang-orang yang bertakwa."

Ternyata surat balasan dari Nabi Muhammad itu tidak memberi dampak berarti kepada Musailamah. Pria ini tetap mempropagandakan Islam yang telah dibelok-belokkan. Hasutan, kebohongan serta aniaya kepada pengikut Muhammad tak jua berhenti.

Untuk menghentikan ini, Rasulullah pun bermaksud mengirimkan surat imbauan agar Musalamah menghentikan aksi kelirunya. Sahabat yang diutus rasul membawa surat ini adalah Habib ibnu Zaid. Ketika surat itu sampai dan dibaca oleh Musailamah, yang terjadi adalah dirinya semakin menampakkan penolakan kepada kebenaran yang disampaikan Muhammad SAW. Bahkan, dia melakukan hal yang melawan budaya yang telah lama dijunjung tinggi bangsa Arab, yaitu menawan dan menganiaya utusan.

Habib ibnu Zaid yang kondisinya telah penuh luka diarak ke hadapan khalayak, dengan harapan Habib menjadi pasrah lantas secara sukarela memihak pada dirinya.

"Apakah engkau mengakui Muhammad sebagai utusan Allah?" tanya Musailamah pada Habib.

"Benar! Aku bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah," timpal Habib.

Wajah Musailamah menjadi merah sebab tidak terima dengan jawaban itu. Dia melanjutkan tanyanya, "Dan apakah engkau mengakui aku juga sebagai utusan Allah?"

"Apa?! Aku tak pernah mendengar kebenaran hal itu," sahut Habib dengan nada mengejek.

Niat Musailamah Al Kadzab mendapat pengakuan kenabiannya dari Habib ibnu Zaid di hadapan khalayak tak kesampaian. Habib berakhir dengan tusukan pedang oleh Musailamah.

PERLU JUGA KAMU BACA:

Ini penyebab kekalahan umat Muslim di Perang Uhud

Kisah Nabi Zakaria, tak henti-hentinya berdoa akhirnya dikaruniai anak

Ini asal usul nama Muhammad

Bukan Khadijah cinta pertama Muhammad, tapi ini lho wanita itu

Di zaman Muhammad SAW, imsak ditandai selesainya bacaan Qur'an 50 ayat

Undian yang menyelamatkan ayah Muhammad SAW

Pemuda ini lebih memilih Muhammad daripadanya orangtuanya sendiri

BERITA TERKAIT YANG WAJIB KAMU BACA:

Kisah terenyuh Sunan Giri, saat bayi dibuang ke laut oleh kakeknya

Kisah Wali Sanga, alat musik tradisional bikin orang masuk Islam

'Tapa ngeli', cara Sunan Muria menyebarkan ajaran Islam

Ternyata Fatahillah bukan Sunan Gunung Jati, ini penjelasannya

Ini asal usul falsafah dahsyat Moh Lima besutan Sunan Ampel

Tokoh punakawan, peninggalan Sunan Kalijaga sewaktu berdakwah

Kisah Sunan Kudus yang berhasil sembuhkan wabah penyakit di Arab

Shalat minta hujan Sunan Gresik selamatkan gadis yang akan jadi tumbal

Ini penjelasan kenapa semua Wali Songo terletak di pesisir utara Jawa

Begini ceritanya kenapa Raden Paku akhirnya bisa dipanggil Sunan Giri

Kisah Sunan Drajat yang selamat setelah ditolong ikan cucut

Ingin hidup damai? Terapkan Catur Piwulang ajaran Sunan Drajat ini