Brilio.net - Sebagai warga yang baik, kamu tentu harus peka dengan keadaan sekitar. Perbaikan berawal dari kepekaan dan kepedulian. Keberadaan kaum miskin, yang menurut United Nations Human Settlement Programme (UN-Habitat) tak kunjung berkurang bahkan bertambah, menunjukkan adanya ketidaksetaraan yang masih terjadi di Indonesia. Hal ini bisa ditemui di kawasan perkotaan, yang mana perlu dicarikan jalan keluar terbaiknya.

Para pemuda Indonesia yang merasa tergerak untuk turut membuat perubahan menggagas gerakan Indonesia Youth Meetings Movement (IYMM). Gerakan ini merupakan wadah untuk memberikan respons untuk keadaan sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

Pada Sabtu (21/2) lalu IYMM telah dihelat di Medan, Sumatera Utara. Di Yogyakarta, forum serupa akan diadakan pada Sabtu (5/3) mendatang bertempat di Ruang K.1 (lantai 2), Departemen Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Kampus Fakultas Teknik, Jalan Grafika 2, Universitas Gadjah mada (UGM). Acara ini berupa diskusi pleno dan focus group discussion (FGD).

Peduli masa depan perkotaan? Bincangkan dalam IYMM 5 Maret mendatang

Penyelenggara acara ini, UN-Habitat, merupakan badan UN yang bergerak dalam bidang permukiman dan pembangunan berkelanjutan. Menurut Joce Timothy, national director IYMM, data yang didapat akan dijadikan bahan penulisan The Global State of Urban Youth Report yang akan dipresentasikan di General Assembly UN.

Nantinya, juga akan ada laporan kota yang akan disampaikan ke pihak pemerintah. "Kita memang mengundang pemerintah pada saat FGD nanti, tapi kalaupun memang tidak hadir kita akan adakan forum khusus dengan beberapa instansi pemerintah dan DPRD. Nanti akan ada audiensi di sana," terangnya.  Kamu bisa turut serta acara ini dengan mengisi form ini.