Brilio.net - Pawai perayaan Cap Go Meh yang digelar di sepanjang jalan menuju Season City Mall, Jakarta Barat, Minggu (21/2), menarik perhatian masyarakat sekitar. Tapi, dari sekian banyak tandu yang diarak, ada satu yang sangat membuat penasaran. Tandu yang dibawa orang-orang berpakaian adat Dayak Selako, asal Sambas, Kalimantan Barat. Maklum, di situ terdapat sepenggal kepala manusia.

Semula banyak orang mengira itu adalah kepala buatan, hanya sekadar untuk aksesoris pawai. Tapi ternyata, itu adalah kepala sungguhan milik leluhur masyarakat Dayak Selako, Pemangkat, Sambas. Peralatan tandu dan segala macam atribut yang berbau magis itu memang didatangkan dari Pemangkat.

Tak cuma kepala manusia itu yang jadi perhatian. Masyarakat Dayak Selako juga memperagakan pemanggilan arwah leluhur. Mereka membakar kemenyan, menari-nari sambil sesekali menyayat-nyayat anggota tubuh. Tak lupa pekik, teriakan khas masyarakat Dayak.

Mengerikan, ada potongan kepala manusia di acara Cap Go Meh

Tapi, tak semua peserta dari pemangkat ini mengenakan baju adat Dayak. Ada juga yang mengenakan baju biasa yang dibagian belakangnya tertulis “Datok dari Gunung Nek Mangkat”. Tulisan ini memperlihatkan bahwa kelompok ini berasal dari Pemangkat. Nama Pemangkat diambil dari Ne’ Mangkat, pemimpin kelompok masyarakat Dayak Selako di masa lalu yang menyusuri sungai Sebangkau dan menetap di Paranyo (Pelanjau). Kelompok Ne’ Mangkat inilah yang pertama kali membuka daerah Pemangkat sekarang.

Mengerikan, ada potongan kepala manusia di acara Cap Go Meh