Brilio.net - Smartphone sudah menjadi teman wajib anak zaman sekarang. Gadget canggih sudah menjadi makanan sehari-hari. Mati rasanya bila tak gadget-tan barang sedetik saja.
Berbeda dengan anak muda zaman sekarang, Gaganawati Stegmann, ibu berumur 39 tahun, memilih berkomunikasi dengan surat-menyurat. Supaya bisa sekaligus memamerkan gambar, Gana lebih memilih mempergunakan kartu pos dari pada surat biasa. Praktis katanya.
Awalnya wanita asal Semarang yang sudah menetap di Jerman sejak 2006 ini cuma iseng-iseng berhadiah pergi ke Filipina pas SMA. Saat itu dia mengikuti pertemuan PMR se-ASEAN. Nah karena saat itu belum ada MMS apalagi Instagram, Gana mempergunakan kantor pos sebagai sarana memamerkan gambar tempat-tempat keren di sana.
Menurut Gana, saat itu kartu pos menjadi satu-satunya sarana terbaik untuk berbagi cerita dan keceriaan, makanya Gana rela-rela saja keluar ongkos gede untuk biaya kirim-kirim antar negara. Teman-temannya yang juga lagi jalan-jalan ke luar negeri turut mengiriminya kartu pos.
Kebiasaan itu membuatnya mengoleksi kartu pos. Dia kerap mendapat berbagai kartu pos bergambar unik dari negara lain yang dikunjungi temannya tapi belum pernah sekalip un dikunjunginya.
Akibatnya dia jadi termotivasi untuk bisa menginjakkan kaki ke negara yang masih asing itu. "Akhirnya karena niat banget, bisa deh mengunjungi tempat-tempat itu. Dan ternyata lokasi aslinya lebih indah daripada di kartu pos, ujar ibu muda ini kepada brilio.net, Senin (23/3).
Setiap kali melancong ke suatu negara, Gana pasti tak lupa untuk membeli kartu pos. Meskipun saat ini Gana telah memiliki anak yang membatasi mobilitasnya, dia tetap menjalankan hobinya mengoleksi kartu pos.
Teman-temannya yang pergi berlibur disuruhnya untuk mengirimkan kartu pos yang unik. Bila dihitung, kartu posnya kini sudah mencapai 3000 lembar. Kartu-kartu ini berasal dari 50 negara di dunia, baik yang didapatkan sendiri maupun yang dikirimi temannya.
