Brilio.net - Para petani di Garut, Jawa Barat terpaksa membuang tomat hasil panen mereka karena rendahnya harga jual komoditi pangan tersebut. Dalam sebuah foto yang diunggah salah seorang netizen, sebuah parit tampak dipenuhi buah tomat yang sengaja dibuang oleh pemiliknya.

Foto tersebut diunggah oleh pengguna media sosial Fikka Selfiana pada hari Selasa (11/8) yang dibuat heran ketika menyaksikan sendiri peristiwa itu. "Saat saya melewati jalan di Cikajang Garut, saya kaget banyak banget tomat berserakan, saya pikir udah terjadi kecelakaan truk pengangkut tomat," tulis Fikka.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, kejadian tersebut merupakan bentuk kekesalan dan protes petani karena harga jual tomat yang hancur di pasaran. "Kata suami saya yang emang udah 5 tahun tinggal di Garut, kejadian ini emang sengaja, alias para petani sengaja membuang hasil panennya karena ternyata harga tomat kali ini cuma di hargain 200 perak per kilo nya," lanjutnya.

Aksi tersebut tentu bukan tanpa alasan. Harga tomat yang anjlok mencapai Rp 200/kg tidak sebanding dengan pengeluaran yang dikeluarkan petani mulai dari proses penanaman, perawatan hingga panen tiba. Padahal, di supermarket, komoditi ini bisa dibanderol dengan harga berkali-kali lipat dibandingkan di pasar tradisional.