Brilio.net -  

Keberadaan tempat prostitusi Kalijodo yang masuk di wilayah Penjagalan, Jakarta Utara, dan di wilayah Tambora, Jakarta Barat, kini tinggal menghitung hari. Maklum, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok secara tegas mengatakan akan mengembalikan fungsi wilayah ini sebagai jalur hijau. Kalijodo yang selama ini dikenal sebagai tempat “wisata syahwat” di sepanjang Kanal Banjir Barat bakal digusur.

Kendati sempat mendapat protes dari masyarakat setempat, namun Ahok bergeming dan akan tetap melakukan penggusuran. Batas waktunya hingga 29 Februari 2016. Kalau ada yang masih bandel, bakal disikat.

Biasanya, kendati petang suasana di Kalijodo sudah tampak layaknya “surga dunia” yang siap menerima para lelaki pencari kenikmatan sesaat. Para pramu syahwat dari yang ABG hingga wanita setengah tua pun mejeng di sejumlah kafe yang umumnya buka 24 jam. Namun, Minggu (21/2) petang, suasana tersebut sama sekali tak terlihat.

Dulu petang bak 'surga dunia' kini dentuman musik pun tak ada...

Tak ada lagi dentuman musik atau rayuan para pramu syahwat. Hampir semua bangunan yang biasanya berfungsi sebagai kafe tutup. Pantauan brilio.net, sebagian warga di kawasan ini sudah mulai mengemas barang-barang yang bisa mereka bawa. Sementara yang tak bisa, mereka jual kepada tukang rongsokan yang sengaja datang sejak Sabtu (20/2). Seperti yang dilakukan Wagimin (36 tahun) dan rekannya.

Hingga pukul 15.00 WIB, dia berhasil membeli sejumlah barang bekas, mulai dari rak sepatu, kipas angin, AC rusak, hingga kotak lampu iklan seharga Rp200 ribu. Barang-barang itu dia dapatkan dari dua rumah. “Kami diminta membongkar sendiri barang-barang yang akan dijual,” kata Wagimin.

Dulu petang bak 'surga dunia' kini dentuman musik pun tak ada...

Keberadaan pedagang rongsok keliling cukup membantu penghuni Kalijodo untuk membongkar bangunan dan peralatan rumah tangga. Pekan ini adalah kesempatan terakhir bagi warga untuk membongkar bangunan dan membawa atau menjual barang yang masih laku.