Brilio.net - Setiap tahun baru Imlek, warga Tionghoa selalu menaruh harapan agar tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu. Sembahyang menjadi media bagi mereka untuk menyampaikan berbagai permohonan kepada para dewa yang mereka yakini.

Warga Tionghoa umumnya mendatangi vihara atau klenteng untuk memanjatkan doa. Tapi tahukah kamu kalau saat Imlek, dari sekian banyak dewa yang diyakini, hanya ada beberapa dewa yang mereka sembah yang diyakini bisa mengabulkan doa. Ada dewa yang diyakini bisa mengabulkan untuk meningkatkan rezeki. Ada juga dewa yang dipercaya bisa mewujudkan keadilan dan kedamaian. Umumnya usai berdoa mereka meletakkan dupa (hio) yang sebelumnya dibakar di atas altar.

BACA JUGA: Meriahnya Imlek Monyet Api di Klenteng Hok Tik Bio, gong xi fa cai!

Setidaknya, berdasarkan pengamatan brilio.net di Vihara Amurva Bhumi Jatinegara, Jakarta Timur, ada beberapa altar patung dewa yang menjadi tempat umat Tinghoa mencurahkan permohonan mereka. Pertama adalah patung Dewa Hok Tek Ceng Sin atau yang kerap disebut Tua Pek Kong. Belakangan masyarakat kebanyakan menyebut klenteng sebagai Topekong yang diambil dari nama Tua Pek Kong.

Dua dewa ini paling banyak dipuja saat Imlek

Altar Dewa Hok Tek Ceng Sin.

Menurut Shintia, salah satu jemaah yang tinggal di Vihara Amurva Bhumi, Dewa Hok Tek Ceng Sin merupakan dewa yang berhubungan dengan rezeki. Di altar inilah umat Tinghoa memohon agar mendapatkan kelapangan rezeki.

Ungkapan yang sama disampaikan Anyo, salah satu pengelola Amurva Bhumi. Dia menyampaikan bahwa Dewa Hok Tek Ceng Sin merupakan favorit umat untuk berdoa. Tak heran jika altar Dewa Hok Tek Ceng Sin hampir selalu ada di setiap vihara.

Dua dewa ini paling banyak dipuja saat Imlek

Altar Dewa Kwan Sing Tee Koen.

Altar dewa lainnya adalah Kwan Sing Tee Koen, tokoh panglima perang di zaman Sam Kok (sejarah tiga negara) yang setia, jujur, amanah dan pemberani. Umat Konghucu meyakini Kwan Sing Tee Koen adalah Dewa Pelindung, Keselamatan dan Rezeki.